News Update :
Hot News »
Bagikan kepada teman!

Kelemahan Manusia bag II

Penulis : hihi on Kamis, 22 Juni 2017 | 08.55

Kamis, 22 Juni 2017

Kini bahaya tersebut tetap bertahan: sebuah virus dapat menyerang kapan pun dan dengan mudah mengancam nyawa siapa pun, atau sebuah penyakit yang langka dapat muncul kembali setelah terkubur selama hampir dua puluh tahun. Dengan menerima semua peristiwa ini sebagai kejadian yang alami dan tidak merefleksikannya pada mereka sendiri, akan terjadi kesalahan serius. Allah memberi manusia penyakit untuk tujuan tertentu. Dengan cara ini, mereka yang sombong dapat menemukan kesempatan untuk mengetahui betapa terbatasnya jangkauan kekuasaan mereka. Di samping itu, ini adalah jalan yang baik untuk memahami asal sesungguhnya kehidupan ini. 

Selain penyakit, kecelakaan merupakan ancaman yang serius terhadap manusia. Setiap hari koran menghadirkan berita utama tentang kecelakaan jalan raya. Kecelakaan juga merupakan hal yang banyak diberitakan di radio dan televisi. Namun, meskipun terbiasa dengan kecelakaan tersebut, kita tidak pernah berpikir bahwa kita mungkin menghadapi kecelakaan kapan pun. Terdapat ribuan faktor di sekitar kita yang dapat dengan tiba-tiba menghentikan hidup kita. Seseorang dapat saja kehilangan keseimbangan dan jatuh di tengah-tengah jalan, misalnya. Gegar otak atau patah kaki dapat terjadi karena kecelakaan biasa seperti itu, atau saat makan malam, seseorang dapat tercekik hingga mati karena tulang ikan. Penyebabnya dapat terdengar sederhana, namun setiap hari ribuan manusia di dunia menghadapi kejadian yang sukar dibayangkan seperti ini. 

Fakta ini seharusnya membuat kita memahami kesia-siaan penghambaan kepada dunia ini dan menyimpulkan bahwa segala yang telah diberikan pada kita bukanlah apa-apa kecuali kesenangan sementara untuk menguji kita di dunia. Sangatlah tidak dapat diduga bagaimana seorang manusia, yang masih tidak mampu memerangi virus yang tidak terlihat, berani bersikap sombong terhadap Penciptanya Yang Mahakuasa. 

Tidak diragukan lagi, Allah-lah yang menciptakan manusia dan Ia-lah satu-satunya yang melindungi kita terhadap segala bahaya. Dalam hal ini, kecelakaan dan penyakit menunjukkan kepada kita siapa diri kita. Tidak peduli bagaimana kuat seseorang menganggap dirinya, kecuali dengan kehendak Allah, ia tidak akan dapat mencegah bencana apa pun. Allah menciptakan seluruh penyakit dan situasi lain untuk mengingatkan manusia terhadap kelemahannya. 

Dunia ini adalah tempat untuk menguji manusia. Setiap orang dianggap bertanggung jawab untuk mencoba mencapai kesenangan yang baik dari-Nya. Di akhir ujian ini, mereka yang memiliki pemahaman menyeluruh yang jelas tentang Allah tanpa menyekutukan-Nya dan mematuhi larangan dan perintah-Nya akan menghuni surga dengan segala keabadiannya. Mereka yang tidak mengubah kesombongan dan lebih menyukai dunia ini dan keinginannya akan kehilangan kehidupan yang abadi dari kebahagiaan dan kemudahan, dan menukarnya dengan penderitaan abadi yang tidak akan lepas dari kesukaran, kelemahan, dan kesedihan baik di dunia maupun di akhirat.

Konsekuensi dari Penyakit dan Musibah

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, penyakit dan musibah adalah kejadian yang digunakan Allah untuk menguji manusia. Menghadapi kejadian seperti demikian, seorang manusia yang beriman dengan cepat kembali kepada Allah, berdoa dan memohon perlindungan kepada-Nya. Ia menyadari bahwa tidak ada suatu pun dan seorang pun yang dapat menolongnya dari kesedihan. Ia juga menyadari bahwa kesabaran, pengabdian, dan kepercayaannya kepada Allah sedang diuji. Dalam Al Quran, nabi Ibrahim dipuji karena sikap teladannya. Doanya yang tulus seharusnya diulang oleh seluruh orang beriman. Hal tersebut diceritakan dalam Al Quran sebagai berikut: 

"Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku, dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku." (Asy-Syua'araa, 26: 79-81) 

Nabi Ayyub, di sisi lain, memberi contoh yang baik bagi seluruh orang yang beriman ketika ia mencari kesabaran hanya dari Allah saat didera penyakit yang parah. 

Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhan-nya: "Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan." (QS. Shaad, 38: 41)

Kesukaran demikian memperkuat kesetiaan orang-orang yang beriman kepada Pencipta mereka dan menegakkan mereka dalam kedewasaan. Karena itulah setiap penderitaan adalah "keberuntungan". Orang-orang yang tidak beriman, sebaliknya, menanggapi semua jenis musibah dan penyakit sebagai "kerugian". Karena tidak menyadari bahwa segalanya diciptakan untuk tujuan yang khusus dan bahwa kesabaran yang ditunjukkan selama kesulitan akan dihargai di akhirat, orang-orang yang tidak beriman jatuh ke dalam kesedihan yang dalam. Memang, karena dalam sebuah sistem yang berlandaskan pada pengingkaran atas keberadaan Allah, manusia mengadopsi pendirian materialistis, penyakit dan musibah membawa kesedihan lain kepada mereka yang tidak memiliki keyakinan. Nilai moral dan sudut pandang masyarakat materialis menggariskan bahwa setelah musibah atau penyakit, umumnya mereka tiba-tiba kehilangan "teman" dekat, sekalipun mereka belum mati. Sikap semacam itu diambil hanya karena mereka menganggap berteman atau merawat orang yang sakit sebagai gangguan. Betapa pun banyaknya cinta dan kasih sayang yang telah diberikan seseorang di "masa-masa lalu yang indah", sekali ia jatuh sakit terbaring di tempat tidur, misalnya, atau cacat, lenyaplah seluruh kasih sayang untuknya. Alasan lain yang membuat manusia berubah adalah kehilangan penampilan atau keahlian tertentu. Hal itu juga yang terjadi pada masyarakat materialis, karena di sana manusia menilai yang lainnya berdasarkan ciri-ciri fisik mereka. Konsekuensinya, ketika muncul kekurangan fisik, nilai yang dimiliki orang tersebut juga menghilang. 

Sebagai contoh, pasangan atau kerabat dekat dari seorang penyandang cacat fisik, segera mulai mengeluhkan kesulitan merawat seorang cacat. Mereka sering berkeluh-kesah tentang sialnya mereka. Kebanyakan menyatakan bahwa mereka masih sangat muda dan tidak seharusnya dihadapkan pada bencana seperti itu. Ini hanya pembenaran diri bahwa ia tidak memberikan perawatan dan perhatian yang patut kepada keluarganya yang cacat. Yang lainnya, di sisi lain, membantu pasien atau orang cacat hanya karena mereka takut akan pendapat orang lain jika meninggalkan mereka. Gosip, yang mudah menyebar, mencegah mereka bersikap demikian. Dalam saat-saat kesulitan seperti itu janji kesetiaan yang diberikan selama hari-hari yang bahagia tiba-tiba digantikan oleh perasaan egois dan memikirkan diri sendiri. 

Kejadian semacam itu seharusnya tidak mengejutkan kita dalam sebuah lingkungan di mana beberapa bentuk sikap, seperti kesetiaan, ditunjukkan hanya jika membawa keuntungan. Tidak diragukan lagi, dalam sebuah masyarakat di mana kriteria materialis berkembang, dan yang lebih penting, di mana manusia tidak takut akan Allah, mustahil untuk mengharapkan kesetiaan seseorang tanpa imbalan. Bagaimanapun, kita tidak dapat mengharapkan ketulusan dan kejujuran seseorang kepada orang lain kecuali ia percaya ia akan menerima hukuman untuk kegagalannya dan penghargaan untuk keberhasilannya. Dalam masyarakat materialis, sikap seperti itu dipercaya sebagai "kebodohan", karena tidak masuk akal menunjukkan kesetiaan kepada seseorang yang ketika kelak mati, mungkin dalam beberapa puluh tahun, sirna untuk selama-lamanya. Jika mempertimbangkan situasi suatu sistem yang kedua pihak di dalamnya yakin bahwa mereka akan hidup untuk waktu yang singkat kemudian mati, mentalitas semacam itu sepertinya masuk akal. Lalu, mengapa mereka tidak akan lebih menyukai jalan yang nyaman dan mudah untuk menjalani kehidupan? 

Namun, fakta-faktanya sangat berlawanan. Mereka yang beriman kepada Allah, yang di hadapan-Nya menyadari kelemahan diri dan takut pada-Nya, menilai orang lain dengan cara yang diinginkan Allah. Nilai seseorang yang paling berharga di hadapan Allah adalah ketakwaan, rasa hormat, dan seterusnya, akhlak yang muncul dari nilai-nilai ini. Jika seseorang yang bertakwa kepada Allah menampakkan kesempurnaan moral dalam dunia ini, ia akan mencapai kesempurnaan jasmani dan rohani selama-lamanya. Dengan memahami fakta ini, kekurangan fisik di dunia ini tidak lagi berarti. Ini adalah janji dari Allah kepada orang-orang yang beriman. Ini pula alasan dasar mengapa orang-orang beriman menampakkan penghormatan dan kasih sayang satu sama lain serta tenggang rasa terhadap kekurangan fisik sesamanya, juga menunjukkan pengabdian seumur hidup di antaranya. 

Jurang persepsi yang lebar antara orang-orang yang beriman dan yang tidak, serta pola pemikiran mereka yang berbeda sangat penting. Sementara dendam dan kemarahan dihilangkan dari hati orang-orang beriman dan digantikan oleh rasa damai dan tentram, pikiran orang-orang kafir justru didera rasa kecewa, tidak puas dan tidak bahagia. Hal ini seolah-olah suatu hukuman dari masyarakat materialis yang mengelilingi orang-orang yang tidak beriman, namun, sebenarnya adalah kesialan dari Allah untuk mereka yang tidak beriman. Mereka yang beranggapan bahwa kedurhakaan mereka tidak akan diadili akan terpukul pada hari penghisaban, saat dosa-dosa mereka, kekejaman, keingkaran, dan pengkhianatan diadili:

Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan. (QS. Ali ‘Imran, 3: 178)


Tahun-Tahun Terakhir Kehidupan

Dampak kemunduran dari lewatnya tahun-tahun kehidupan dapat teramati pada tubuh seseorang. Bersamaan berlalunya tahun demi tahun, tubuh, harta manusia yang paling berharga, melalui proses kemunduran yang tak dapat diubah lagi. Perubahan yang dialami seorang manusia sepanjang hidupnya disebutkan di dalam Al Quran sebagai berikut: 

Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan sesudah kuat itu lemah dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Mahakuasa. (QS. Ar-Ruum, 30: 54)

Tahun-tahun terakhir kehidupan adalah waktu yang paling diabaikan dalam rencana masa depan seorang dewasa, kecuali di dalam proses menabung untuk pensiun hari tua yang mencemaskan. Sudah barang tentu, pada saat teramat dekat dengan kematian, orang biasanya bersikap ragu-ragu terhadap periode ini. Ketika seseorang mengajak berbincang tentang usia tua, yang lain akan merasa risau dan berusaha mengubah topik "yang tidak menyenangkan" ini secepat mungkin. Rutinitas sehari-hari juga merupakan jalan yang ampuh untuk melarikan dari memikirkan tahun-tahun kehidupan yang kemungkinan besar akan menyengsarakan ini. Jadi, hal ini dihindari hingga saatnya tak terelakkan lagi. Tak diragukan lagi, penyebab utama dari pengelakan seperti itu adalah anggapan bahwa seseorang memiliki waktu yang tak terbatas sampai kematian mendatanginya. Kesalahpahaman umum seperti ini dijelaskan di dalam Al Quran: 

"Sebenarnya Kami telah memberi mereka dan bapak-bapak mereka kenikmatan hingga panjanglah umur mereka." (QS. Al Anbiyaa', 21: 44)

Gagasan keliru ini seringkali membawa kepada kesedihan besar. Ini karena tak peduli berapa pun tuanya seseorang, milik nyata yang tersisa dari masa lalunya hanyalah kenangan yang teringat samar-samar. Seseorang hampir tidak ingat akan masa kanak-kanaknya. Malahan lebih sukar lagi untuk mengingat dengan tepat apa yang terjadi selama sepuluh tahun terakhir. Ambisi terbesar seorang muda, keputusan-keputusan besar, dan tujuan-tujuan yang paling ia kejar, semuanya kehilangan makna begitu dialami dan rampung. Karena itulah, menceritakan sebuah kisah hidup yang "panjang" adalah suatu upaya yang sia-sia. 

Baik itu bagi seorang remaja ataupun dewasa, hal ini seharusnya mendorong manusia untuk membuat sebuah keputusan besar tentang hidupnya. Misalnya, jika Anda berumur empat puluh tahun dan berharap untuk hidup hingga pertengahan umur enam puluhan dan Anda tidak punya jaminan apa-apa sisa dua puluh lima tahun tersebut pasti akan segera berlalu secepat empat puluh tahun sebelumnya. Hal yang sama tetap terjadi walaupun hidup Anda dipanjangkan sekali, karena sisa tiga puluh atau empat puluh juga akan berlalu sebelum Anda sempat memerhatikan. Hal ini tentu saja merupakan peringatan abadi akan sifat sejati dari dunia ini. Suatu hari setiap jiwa yang hidup di muka bumi ini akan meninggalkan dunia ini dan tidak ada kata kembali. 

Oleh karena itu, manusia hendaknya mengesampingkan prasangkanya dan lebih realistik tentang hidupnya. Waktu berlalu sangat cepatnya dan setiap hari menyebabkan makin lemahnya fisik berkurangnya ingatan, bukannya dinamisme yang lebih segar dan sosok yang lebih muda. Singkatnya, menjadi tua adalah perwujudan dari ketidakmampuan manusia mengendalikan tubuh, hidup dan nasibnya sendiri. Efek waktu yang merugikan terhadap tubuh terlihat selama periode ini. Allah menjelaskan kepada kita tentang hal ini dalam ayat berikut: 

Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahakuasa. (QS. An-Nahl, 16: 70)

Dalam kedokteran, usia lanjut juga disebut "masa kanak-kanak kedua". Oleh sebab itu, selama tahap kehidupan akhir ini, orang-orang tua seperti anak-anak, membutuhkan perawatan, karena fungsi-fungsi tubuh dan mental mereka telah mengalami perubahan-perubahan tertentu. 

Begitu seseorang menjadi tua, berbagai karakteristik fisik dan kejiwaan menjadi semakin jelas. Orang-orang tua gagal melakukan banyak tugas yang berhubungan dengan kekuatan fisik. Perubahan penilaian, pemikiran yang berkurang, kesulitan berjalan, menjaga keseimbangan dan pembicaraan, berbagai kesukaran, memori yang berkurang dan kehilangan memori secara perlahan-lahan, dan perubahan suasana hati dan tingkah laku hanyalah beberapa gejala penyakit yang umum diderita pada usia tua. 

Pendeknya, setelah periode tertentu, manusia sering mengalami kemunduran ke keadaan ketergantungan kanak-kanak baik secara fisik maupun mental. 

Kehidupan berawal dan berakhir dalam keadaan kanak-kanak. Hal ini jelas bukan suatu proses acak. Mungkin saja seseorang tetap muda sampai ia mati. Namun Allah mengingatkan manusia tentang sifat fana dunia ini dengan membuat kualitas hidupnya memburuk pada tahapan tertentu dalam kehidupan. Proses ini bekerja sebagai pengingat yang jelas bahwa hidup terus mendekati akhirnya. Allah menjelaskan ini di dalam ayat berikut: 

Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. (QS. Al Hajj, 22: 5)

Berbagai Masalah Fisik yang Berkaitan dengan Umur

Tak peduli betapa pun banyaknya uang yang Anda miliki atau betapa pun sehatnya Anda, setiap orang pada akhirnya menghadapi ketidak-mampuan dan berbagai komplikasi lain yang berkaitan dengan umur, sebagiannya dijelaskan di bawah ini: 

Kulit merupakan faktor penting yang menentukan penampilan seseorang. Kulit adalah bagian mendasar dari kecantikan. Jika beberapa milimeter persegi saja jaringan dibuang, tak bisa tidak akan tampak gambaran yang mengganggu bagi pecinta keindahan. Ini karena kulit —selain melindungi tubuh dari ancaman luar — juga memberi tubuh penampilan yang halus dan estetis. Tak diragukan, ini adalah fungsi penting kulit. Bagaimanapun, jika seseorang menganggap dirinya cantik, adalah karena tubuhnya dilapisi kulit, potongan daging yang total beratnya sekitar dua seperempat kilogram. Namun yang mengherankan, hanya inilah organ tubuh yang menampakkan kerusakan ketika seseorang menua.

Begitu seseorang menua, kulit kehilangan struktur elastisnya karena protein-protein struktural yang membentuk "kerangka" dari lapisan dasar kulit menjadi sensitif dan lemah. Karena inilah di wajah muncul keriput dan garis, mimpi buruk bagi banyak orang. Fungsi kelenjar-kelenjar minyak di lapisan atas kulit melambat, mengakibatkan kekeringan yang akut. Perlahan-lahan, tubuh terkena pengaruh-pengaruh luar karena permeabilitas kulit meningkat. Akibat proses ini, orang-orang lanjut usia menderita ketidakteraturan tidur yang berat, luka-luka luaran, dan rasa gatal yang disebut "rasa gatal usia tua". Begitu pula, kerusakan terjadi pada lapisan-lapisan dasar kulit. Penggantian jaringan kulit dan mekanisme pertukaran zat gagal berfungsi, menyediakan landasan untuk tumbuhnya tumor. 

Kekuatan tulang juga sangat penting bagi tubuh manusia. Berbagai upaya untuk memperoleh postur tubuh yang tegak jarang berhasil bagi orang tua, namun jauh lebih mudah bagi orang muda. Saat seseorang berjalan dengan postur membungkuk, hilanglah keangkuhannya, menunjukkan bahwa ia tidak lagi berdaya mengontrol tubuhnya sendiri. Karenanya, ini juga merupakan hilangnya "keanggunan" seseorang. 

Gejala-gejala penuaan tak terbatas pada ini saja. Orang-orang lanjut usia lebih gampang mengalami kehilangan rasa karena sel-sel saraf berhenti memperbarui diri setelah usia tertentu. Orang-orang lanjut usia menderita disorientasi ruang karena melemahnya respon mata yang terhadap intensitas cahaya. Hal ini sangat penting karena membuat terbatasnya penglihatan: kecemerlangan warna, posisi dan dimensi objek-objek menjadi kabur. Tak diragukan, ini adalah situasi sulit yang harus dihadapi para lanjut usia. 

Manusia mungkin saja tidak akan pernah mengalami kerusakan fisik akibat penuaan: dia mungkin saja tumbuh makin kuat dan sehat seiring dengan bertambahnya usia. Walau kita tidak lazim dengan model demikian, hidup yang lebih lama mungkin menawarkan berbagai kesempatan yang tak terduga bagi kehidupan yang penuh secara personal dan sosial. Waktu mungkin telah memperbaiki kualitas hidup, membuatnya jauh lebih menyenangkan daripada sebelumnya. Namun, sistem yang ditakdirkan sebagai yang terbaik bagi manusia adalah yang berdasarkan pada menurunnya kualitas hidup begitu seseorang semakin tua. 

Inilah satu lagi bukti dari sifat fana dunia ini. Allah berulang kali mengingatkan kita tentang fakta ini di dalam Al Quran dan menyuruh orang-orang yang beriman memikirkannya: 

Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai perhiasannya, dan pemilik-pemilik-nya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan kepada orang-orang berfikir. (QS. Yunus, 10: 24)

Setelah suatu periode hidup di mana manusia menganggap dirinya kuat secara fisik dan mental dan memandang seluruh dunia dari sudut pandangnya sendiri, dia tiba-tiba melalui suatu masa di mana dia kehilangan banyak hal yang sebelumnya ia nikmati. Proses ini tak terelakkan dan tak dapat diubah. Ini tak lain karena Allah menciptakan dunia ini sebagai tempat sementara untuk hidup dan membuatnya tidak sempurna sebagai pengingat akan Hari Akhir. 

Pelajaran yang Ditarik dari Usia Lanjut Para Pesohor

Menjadi tua tak dapat dielakkan. Tidak seorang pun, tanpa kecuali, dapat menghindarinya. Namun, mengamati bagaimana para pesohor menjadi tua mempunyai pengaruh yang lebih dalam bagi kita karena kemunduran fisik mereka dapat diamati secara terbuka. Menyaksikan penuaan dari orang-orang yang terkenal karena kemasyhuran, kekayaan, dan kecantikannya tentulah merupakan pengingat akan betapa pendek dan tidak berartinya hidup ini. 

Setiap hari kita dapat mengamati fakta ini dari ratusan contoh di sekitar kita. Seorang yang cerdas, sehat, dan terkenal, yang pernah menjadi simbol kecantikan atau kesuksesan, suatu hari akan muncul di koran, majalah, dan televisi dengan ketidakmampuan fisik atau mental. Inilah akhir yang akan ditemui hampir semua orang. Namun para pesohor punya tempat khusus di pikiran kita; bagaimana mereka menjadi tua dan kehilangan pesona lebih dalam menyentuh emosi. Pada halaman-halaman berikut, Anda akan melihat foto-foto dari sebagian para pesohor. Masing-masingnya merupakan bukti nyata bahwa bagaimanapun cantik, sukses, atau mudanya Anda, akhir yang tak terelakkan bagi manusia adalah usia tua. 


komentar | | Read More...

Kelemahan Manusia Bag I

Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang paling sempurna dan melengkapinya dengan sifat yang unggul. Keunggulannya dibandingkan seluruh makhluk sebagaimana ditunjukkan oleh kemampuan intelektualnya yang khas dalam berpikir dan memahami, dan kesiapannya untuk belajar dan mengembangkan budaya tidak perlu dipertanyakan lagi. 
Manusia Rapuh
Pernahkah Anda berpikir, mengapa meski memiliki seluruh sifat yang unggul ini manusia memiliki tubuh yang sangat rentan, yang selalu lemah terhadap ancaman dari luar dan dalam? Mengapa begitu mudah terserang mikroba atau bakteri, yang begitu kecil bahkan tidak tertangkap oleh mata telanjang? Mengapa ia harus menghabiskan waktu tertentu setiap harinya untuk menjaga dirinya bersih? Mengapa ia membutuhkan perawatan tubuh setiap hari? Dan mengapa ia bertambah usia sepanjang waktu? 

Manusia menganggap semua kebutuhan ini adalah fenomena alami. Namun, sebagai manusia, keperluan perawatan tersebut memiliki tujuan tersendiri. Setiap detail kebutuhan manusia diciptakan secara khusus. Ayat "manusia diciptakan dalam keadaan lemah" (QS. An-Nisaa’, 4: 28) adalah pernyataan yang jelas dari fakta ini. 

Kebutuhan manusia yang tanpa batas diciptakan dengan sengaja: agar ia mengerti bahwa dirinya adalah hamba Allah dan bahwa dunia ini adalah tempat tinggalnya yang sementara. 

Manusia tidak memiliki kekuasaan apa pun terhadap tanggal dan tempat kelahirannya. Sebagaimana halnya, ia tidak pernah mengetahui di mana atau bagaimana ia akan meninggal. Lebih lanjut lagi, seluruh usahanya untuk membatasi faktor-faktor yang berpengaruh negatif bagi hidupnya adalah sia-sia dan tanpa harapan. 

Manusia memang memiliki sifat rentan yang membutuhkan banyak perawatan untuk tetap bertahan. Ia pada hakikatnya tidak terlindungi dan lemah terhadap kecelakaan tiba-tiba dan tak terduga yang terjadi di dunia. Sama halnya, ia tidak terlindungi dari risiko kesehatan yang tidak dapat diperkirakan, tak peduli apakah ia penghuni peradaban yang tinggi atau pedesaan di gunung yang terpencil dan belum maju. Sepertinya setiap saat manusia dapat mengalami penyakit yang tak tersembuhkan atau mematikan. Kapan pun, dapat terjadi suatu kecelakaan yang menyebabkan kerusakan tak tersembuhkan pada kekuatan fisik atau daya tarik seseorang yang tadinya membuat cemburu. Lebih jauh, hal ini terjadi pada seluruh manusia: apa pun status, kedudukan, ras, dan sebagainya, tidak ada pengecualian terhadap akhir tersebut. Baik kehidupan seorang pesohor dengan jutaan penggemar dan seorang penggembala biasa dapat berubah secara drastis pada suatu saat karena kecelakaan yang tidak terduga. 

Tubuh manusia adalah organisme lemah yang terdiri dari tulang dan daging dengan berat rata-rata 70-80 kg. Hanya kulit yang lemah melindunginya. Tidak diragukan, kulit yang sensitif ini dapat dengan mudah terluka dan memar. Ia menjadi pecah-pecah dan kering ketika terlalu lama terkena sinar matahari atau angin. Untuk bertahan terhadap berbagai gejala alam, manusia harus berjaga-jaga terhadap dampak lingkungan. 

Meskipun manusia dilengkapi dengan sistem tubuh yang luar biasa, "bahan-bahan"nya — daging, otot, tulang, jaringan saraf, sistem kardiovaskuler dan lemak — cenderung meluruh. Bila manusia terdiri dari bahan lain, bukan daging dan lemak, bahan yang tidak memberi jalan bagi penyusup dari luar seperti mikroba dan bakteri, tidak akan ada kesempatan untuk menjadi sakit. Bagaimanapun, daging adalah zat yang paling lemah: ia menjadi busuk bahkan berulat bila dibiarkan pada suhu ruang untuk beberapa waktu. 

Untuk senantiasa mengingatkan kepada Allah, manusia acap kali merasakan kebutuhan pokok tubuhnya. Jika terkena cuaca dingin, misalnya, ia mengalami risiko kesehatan; sistem kekebalan tubuhnya perlahan-lahan "jatuh". Pada saat tersebut, tubuhnya mungkin tidak dapat menjaga temperatur tubuh konstannya (37ºC) yang penting untuk kesehatan yang baik.1 Laju jantungnya melambat, pembuluh-pembuluh darahnya berkontraksi, dan tekanan darah meningkat. Tubuhnya mulai menggigil sebagai cara untuk mendapatkan panas kembali. Penurunan suhu tubuh pada 35ºC diiringi tekanan denyut nadi dan kontraksi pembuluh darah di lengan, kaki, dan jari-jari menandakan kondisi yang mengancam jiwa.2 Seseorang dengan suhu tubuh 35ºC menderita disorientasi sangat parah dan terus-menerus tertidur. Fungsi-fungsi mental melambat. Sedikit saja penurunan suhu tubuh membawa konsekuensi demikian, tetapi lebih banyak terkena cuaca dingin, yang menyebabkan suhu tubuh di bawah 33ºC, akan mengakibatkan hilangnya kesadaran. Pada 24ºC, sistem pernafasan tidak berfungsi. Otak mengalami kerusakan pada 20ºC dan akhirnya jantung berhenti pada 19ºC dengan membawa akhir yang tidak dapat dihindari: kematian. 

Ini hanyalah satu dari sekian contoh yang akan dikembangkan lebih jauh pada halaman-halaman berikut buku ini. Contoh-contoh ini dikemukakan untuk menekankan bahwa disebabkan oleh berbagai faktor yang tidak dapat ditawar-tawar yang membahayakan keberadaannya, manusia tidak pernah menemukan kepuasan mendalam selama hidupnya. Tujuannya adalah untuk mengingatkan pembaca bahwa manusia hendaknya menghindari kecintaan buta terhadap hidup dan berhenti menghabiskan seluruh hidupnya mengejar mimpi, dan sebaliknya, selalu mengingat Allah dan hidup yang sesungguhnya, hari akhirat. 

Ada surga abadi yang dijanjikan kepada manusia. Sebagaimana akan dapat dilihat oleh pembaca pada halaman-halaman berikutnya, surga adalah tempat kesempurnaan. Dalam surga, manusia akan sungguh-sungguh terjaga dari seluruh kelemahan dan ketidaksempurnaan fisik yang mengelilinginya di bumi. Segala yang ia inginkan dapat diraih dengan mudah. Lebih lanjut, kelelahan, kehausan, keletihan, kelaparan, dan luka tidak akan ada di surga. 

Membantu manusia untuk memikirkan sifat mereka sesungguhnya dan dengan konsekuen memiliki pengertian mendalam terhadap keagungan tak terbatas dari sang Pencipta adalah tujuan lain buku ini. Sebagai tambahan, pemahaman bahwa manusia membutuhkan bimbingan Allah tentunya sangat dibutuhkan setiap orang. Allah menyatakan hal ini dalam ayat-ayat berikut: 

Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (QS. Faathir, 35: 15)

Kebutuhan Jasadi 

Manusia dihadapkan pada banyak risiko fisik. Menjaga tubuh dan lingkungan tetap bersih dan melakukan perawatan yang saksama adalah beban seumur hidup bagi manusia untuk meminimalkan risiko kesehatan. Lebih mengejutkan, jumlah waktu yang dihabiskan untuk tugas tersebut ternyata cukup banyak. Kita sering menemukan penelitian untuk mengetahui berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk bercukur, mandi, merawat rambut, merawat kulit, kuku, dan sebagainya. Hasil berbagai penelitian demikian sangat mengherankan, dan mengungkap betapa banyak waktu berharga yang dihabiskan tugas-tugas harian tersebut. 

Dalam kehidupan, kita menghadapi banyak manusia. Di rumah, di kantor, di jalan-jalan atau di mal perbelanjaan, kita melihat banyak manusia yang berpakaian rapi dengan penampilan terbaik mereka. Mereka adalah orang-orang yang wajahnya dicukur, rambut dan tubuh yang bersih, pakaian yang diseterika, sepatu yang sudah disemir. Bagaimanapun, pengurusan seperti itu membutuhkan waktu dan usaha. 

Sejak bangun di pagi hari hingga pergi tidur, seseorang harus melibatkan diri dalam rutinitas tanpa akhir agar tetap bersih dan segar. Saat kita bangun, tempat pertama yang kita tuju adalah kamar mandi; sepanjang malam, perkembangbiakan bakteri menyebabkan rasa tidak enak dan hawa yang tidak menyenangkan dalam mulut, yang memaksa kita segera menyikat gigi. Bagaimanapun, agar siap untuk hari yang baru, hal penting dilakukan tidak sebatas menggosok gigi. Seseorang butuh membasuh wajah atau tangannya. Sepanjang hari, rambut menjadi berminyak dan tubuh menjadi kotor. Pada malam hari, di tengah-tengah mimpi, tubuh boleh jadi tidak dapat berhenti berkeringat. Sebagai satu-satunya cara untuk membersihkan bau tubuh yang tidak menyenangkan dan keringat, seseorang merasakan pentingnya mandi. Jika tidak, dia akan pergi bekerja dengan rambut berminyak dan tubuh berbau, suatu hal yang tidak menyenangkan. 

Variasi bahan yang digunakan untuk membuat tubuh seseorang cukup bersih untuk bertemu dengan orang lain ternyata sangat banyak. Hal ini cukup membuktikan kebutuhan tubuh itu tidak terbatas. Di samping air dan sabun, kita membutuhkan banyak bahan lain untuk membersihkan tubuh: sampo, conditioner, pasta gigi, pemoles gigi, korek kuping, bedak tubuh, krim wajah, lotion; daftarnya akan bertambah. Di samping bahan-bahan ini, terdapat ratusan produk lain yang dikembangkan di laboratorium untuk meningkatkan perawatan tubuh. 

Sebagaimana halnya perawatan tubuh, setiap orang juga harus menghabiskan sejumlah waktu untuk membersihkan pakaian, rumah, dan lingkungannya. Tidak diragukan, seseorang tidak dapat menjaga kebersihan diri kecuali dengan berada di sebuah lingkungan yang bersih. 

Singkatnya, ada bagian tertentu dari hidup yang dihabiskan hanya untuk menyediakan kebutuhan tubuh. Lebih lanjut, kita membutuhkan banyak bahan kimia untuk tujuan ini. Allah menciptakan manusia dengan banyak kelemahan, namun juga menyediakan metode untuk menyembunyikan kelemahan ini untuk sementara sehingga tetap berada dalam kondisi yang baik tanpa membuat orang lain menyadari hal tersebut, Di samping itu, manusia diberkahi cukup kecerdasan untuk mencari jalan terbaik untuk menutupi "kelemahan"nya. Bila kita tidak menerapkan metode ini untuk menjaga tubuh tetap bersih dan segar, sebentar saja kita mungkin mulai tampak menjijikkan. 

Lebih jauh, seseorang tidak dapat tetap bersih untuk waktu yang lama. Setelah beberapa jam, tidak satu pun yang tersisa dari kesegaran yang diberikan oleh mandi: kita hanya dapat menjaga tetap bersih untuk waktu yang relatif singkat. Kita butuh mandi setidaknya sekali sehari. Sebagaimana halnya, kita butuh menggosok gigi kita secara teratur: bakteri dengan cepat mengubah mulut menjadi keadaan yang sebelumnya. Seorang wanita yang menghabiskan berjam-jam di depan kaca memakai riasan, bangun di pagi hari berikutnya tanpa jejak riasan yang cantik tersebut di wajahnya. Lagi pula, bila ia tidak menghapusnya dengan benar, wajahnya akan tampak lebih mengerikan oleh sisa-sisa kosmetik. Seorang laki-laki yang dicukur bersih membutuhkan cukuran lainnya pagi berikutnya.

Adalah penting untuk memahami bahwa semua kebutuhan ini diciptakan untuk tujuan tertentu. Sebuah contoh akan membuat poin ini jelas: ketika suhu tubuh meningkat, kita berkeringat. Bau yang keluar bersama keringat sangat mengganggu. Ini adalah proses yang tidak dapat dihindari siapa pun yang hidup di dunia ini. Bagaimanapun, bukan ini permasalahannya! Misalnya, tumbuhan tidak pernah berkeringat. Sebuah bunga mawar tidak pernah berbau busuk meskipun faktanya ia tumbuh di tanah, diberi makan dengan pupuk, dan berada di sebuah lingkungan yang berdebu dan kotor. Dalam semua kondisi, ia mempunyai harum yang lembut. Bahkan ia tidak membutuhkan perawatan tubuh apa pun! Akan tetapi, tidak peduli kosmetik apa pun yang dipakaikan kepada kulit, hanya sedikit mahkluk hidup yang dapat mencapai keharuman permanen seperti itu. 

Di samping seluruh kebutuhan tubuh mengenai kebersihan, nutrisi juga penting bagi kesehatan. Terdapat kesetimbangan yang cermat dari protein, karbohidrat, gula, vitamin, dan mineral lainnya yang penting bagi tubuh. Sekali kesetimbangan ini terganggu, kerusakan serius dapat timbul dalam berfungsinya sistem-sistem tubuh: sistem kekebalan kehilangan kemampuan perlindungannya, membuat tubuh lemah dan rentan terhadap penyakit. Karenanya, perhatian yang sama yang ditunjukkan untuk perawatan tubuh seharusnya juga diberikan untuk nutrisi. 

Syarat yang malah lebih penting lagi untuk hidup adalah, tentu saja, air. Seorang manusia dapat bertahan hidup tanpa makanan untuk beberapa periode tertentu, namun beberapa hari tanpa air akan berakibat fatal. Seluruh fungsi kimia tubuh berlangsung dengan pertolongan air; air adalah penting bagi kehidupan. 

agian yang dijelaskan sebelumnya adalah kelemahan yang dapat diamati seseorang pada tubuhnya sendiri. Namun tersisa sebuah pertanyaan: apakah kita semua menyadari bahwa ini adalah kelemahan? Alternatifnya, apakah kita berpikir bahwa ini adalah "alami" karena manusia di seluruh dunia memiliki kelemahan demikian? Bagaimanapun, kita harus ingat bahwa Allah dapat saja menciptakan manusia yang sempurna tanpa kelemahan ini. Setiap manusia dapat saja sebersih dan seharum mawar. Namun demikian, pelajaran yang dapat diambil dari keadaan itu pada akhirnya membawa pada kebijaksanaan, membawa kita pada kejernihan pemikiran dan kesadaran; manusia, melihat kelemahannya dalam kehadiran Allah, seharusnya mengerti mengapa ia diciptakan dan mencoba menjalani hidup yang mulia sebagai hamba Allah.

Lima Belas Tahun Tanpa "Kesadaran" 

Setiap manusia harus menghabiskan sebagian waktu hariannya untuk tidur. Tidak peduli seberapa banyaknya pekerjaan yang ia miliki atau hindari, ia tetap akan jatuh tertidur dan berada di tempat tidur untuk sedikitnya seperempat hari. Karenanya, manusia sadar hanya delapan belas jam sehari; ia menghabiskan sisa waktunya minimal rata-rata 6 jam per hari dalam ketidaksadaran total. Jika dinilai dari sisi ini, kita menjumpai gambaran yang mengejutkan: ¼ dari rata-rata 60 tahun kehidupan dihabiskan dalam ketidaksadaran total. 

Apakah kita memiliki alternatif selain tidur? Apa yang akan terjadi pada seseorang yang berkata, "Saya tidak ingin tidur?" 

Pertama, matanya akan menjadi merah dan warna kulitnya memucat. Jika jangka waktu tidak tidurnya bertambah, ia akan kehilangan kesadaran. 

Menutup mata dan ketidakmampuan untuk memfokuskan perhatian adalah fase awal tertidur. Ini adalah proses yang tidak dapat dielakkan, baik cantik atau jelek, kaya atau miskin, setiap orang mengalami proses yang sama. 

Mirip dengan kematian, tepat sebelum tertidur seseorang mulai tidak sensitif terhadap dunia luar dan tidak memberikan respon terhadap rangsangan apa pun. Indra yang sebelumnya amat tajam mulai tidak dapat bekerja. Sementara itu, daya persepsi berubah. Tubuh mengurangi seluruh fungsinya menjadi minimum, membawa kepada disorientasi ruang dan waktu serta pergerakan tubuh yang lebih lambat. Keadaan ini, pada satu hal, merupakan bentuk lain kematian, yang didefinisikan sebagai keadaan di mana jiwa meninggalkan tubuh. Memang, saat tidur tubuh berbaring di ranjang sementara ruh mengalami hidup yang sangat berbeda di tempat yang sangat berbeda. Dalam mimpi, seseorang mungkin merasa berada di pantai pada suatu hari yang terik di musim panas, tanpa menyadari bahwa ia tengah terlelap di tempat tidur. Kematian pun memiliki tampilan luar yang serupa: ia memisahkan jiwa dari tubuh yang digunakannya di dunia dan membawanya ke dunia yang lain dalam tubuh yang baru. Untuk ini Allah berulangkali mengingatkan kita dalam Al Quran, satu-satunya wahyu sejati yang tersisa dan menuntun manusia ke jalan yang benar — akan kesamaan tidur dengan kematian.

Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur yang telah ditentukan, kemudian kepada Allahlah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan. (QS. Al An'aam, 6: 60) 

Allah memegang jiwa ketika matinya dan jiwa yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir. (QS. Az-Zumar, 39: 42)

Karena kehilangan total seluruh fungsi indra, dengan kata lain, "dalam ketidaksadaran sebenarnya", seorang manusia menghabiskan hingga 1/3 hidupnya dalam tidur. Namun, ia sedikit sekali merenungkan fakta ini, tidak pernah menyadari bahwa ia meninggalkan segala yang dianggap penting di dunia ini. Ujian yang penting, banyaknya uang yang hilang dalam perdagangan saham atau permasalahan pribadi, singkatnya segala yang tampak penting sehari-hari menghilang begitu seseorang tertidur. Singkatnya, hal ini berarti kehilangan hubungan sepenuhnya dengan dunia. 

Seluruh contoh yang telah ditampilkan sejauh ini memberikan pemikiran yang jelas tentang pendeknya hidup dan sejumlah besar waktu yang dihabiskan untuk tugas "wajib" yang rutin. Ketika waktu yang digunakan untuk tugas "wajib" tersebut dikurangi, seseorang akan menyadari betapa singkatnya waktu yang tersisa untuk apa yang disebut kesenangan hidup. Dalam perenungan ulang, seseorang akan terkejut dengan panjangnya waktu yang dihabiskan untuk makan, merawat tubuh, tidur, atau bekerja untuk mendapat standar hidup yang lebih baik. 

Tidak diragukan lagi, perhitungan waktu yang dihabiskan untuk tugas rutin yang penting untuk hidup patut dipikirkan. Seperti dinyatakan sebelumnya, setidaknya 15-20 tahun dari 60 waktu hidup dihabiskan untuk tidur. Awal 5-10 tahun dari 40-45 tahun sisanya, dihabiskan dalam masa kanak-kanak, masa yang juga dilewati dalam keadaan yang hampir tidak sadar. Dengan kata lain, seorang berusia 60 tahun sudah menghabiskan sekitar separuh hidupnya tanpa kesadaran. Mengenai separuh hidup-nya yang lain, tersedia banyak statistik. Angka-angka ini misalnya, termasuk waktu yang digunakan untuk menyiapkan makanan, makan, mandi atau terjebak kemacetan. Daftar ini dapat diperpanjang lebih jauh. Kesimpulannya, yang tersisa dari sebuah hidup yang "panjang" hanyalah 3-5 tahun. Apa nilai penting hidup yang pendek tersebut dibandingkan dengan yang abadi? 

Tepat pada poin inilah terdapat jurang besar menganga antara mereka yang beriman dengan yang tidak beriman. Orang-orang yang tidak beriman, yang percaya bahwa hidup hanya ada di dunia, berjuang memanfaatkannya sebaik-baiknya. Namun ini adalah usaha yang tidak berguna: dunia ini pendek dan hidupnya dikelilingi dengan "kelemahan". Lebih lanjut, karena orang-orang yang tidak beriman tidak memercayai Allah, ia hidup dalam kehidupan yang penuh kesukaran, penuh dengan permasalahan dan ketakutan. 

Mereka yang memiliki iman, di sisi lain, melalui hidup mereka dengan mengingat Allah dan keberadaan-Nya pada setiap saat, sepanjang seluruh pekerjaan sepele dan memberatkan saat merawat tubuh, makan, minum, berdiri, duduk, berbaring, dan mencari penghidupan, dan lain-lain. Mereka menghabiskan hidup hanya untuk mencapai ridha Allah dan menjalani kehidupan yang damai, benar-benar terpisah dari seluruh kesedihan dan ketakutan duniawi. Kesimpulannya, mereka mencapai surga, sebuah tempat kebahagiaan abadi. Sama halnya, tujuan pokok hidup dinyatakan dalam ayat berikut:

Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: "Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?" Mereka menjawab: "kebaikan". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa. (QS. An-Nahl, 16: 30-31)

Penyakit dan Kecelakaan

Penyakit juga mengingatkan manusia bagaimana mudahnya ia menjadi lemah. Tubuh, yang sangat terlindung dari seluruh jenis ancaman luar, rusak berat oleh virus yang sepele, agen pembawa penyakit yang tak terlihat mata. Proses ini sepertinya tidak masuk akal, karena Allah telah melengkapi tubuh dengan sistem yang sangat lengkap, terutama sistem kekebalan yang dapat digambarkan sebagai "tentara yang unggul" terhadap musuh-musuhnya. Namun, walau ada kekuatan dan daya tahan tubuh, manusia sering jatuh sakit. Mereka sedikit memikirkan fakta bahwa setelah dilengkapi dengan sistem yang sempurna tersebut, Allah akan membiarkan material pembawa penyakit menyebabkan penderitaan. Virus, mikroba, atau bakteri dapat saja tidak pernah mempengaruhi tubuh, atau bahkan musuh-musuh kecil ini dapat saja tidak pernah ada. Namun, hingga kini setiap orang dapat menjadi sasaran dari penyakit serius yang dibawa oleh berbagai penyebab yang tidak penting. Misalnya, suatu virus yang memasuki tubuh melalui luka kecil di kulit dapat dengan cepat menyebar ke seluruh tubuh, mengambil alih organ-organ vital. Meskipun teknologi telah berkembang pesat, virus influensa yang sederhana dapat menjadi faktor yang mengancam hidup bagi sebagian besar manusia. Sejarah telah berkali-kali menjadi saksi kasus influensa yang mengubah bahkan struktur demografi beberapa negara. Sebagai contoh, pada tahun 1918, 25 juta manusia meninggal karena influensa. Sama halnya, tahun 1995, sebuah epidemi merenggut 30 ribu nyawa, dengan kerugian terbesar di Jerman. 
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bersambung.... baca disini untuk lanjutannya.

komentar | | Read More...

AKU BIASA-BIASA SAJA

Aku  biasa-biasa saja !

Tahukah anda, apa yang paling dibanggakan orang tua dari anak-anaknya?
Boleh jadi adalah kecerdasan scholastic, seperti matematika, bahasa,menggambar (visual), musik (musical), dan olahraga (kinestetik).

Tetapi, pernahkah kita membanggakan jika anak kita memiliki kecerdasan moral, kecerdasan intrapersonal, atau kecerdasan interpersonal?

Rasanya jarang, sebab ketiga kecerdasan yang terakhir hampir pasti uncountable, tidak bisa dihitung, dan sayang sekali tidak ada pontennya (nilainya) di sekolah, karena di sekolah hanya memberikan penilaian kuantitatif.

Ada sebuah cerita tentang seorang anak, sebut saja namanya Fani (6,5 tahun), kelas I SD. Ia memiliki banyak sekali teman. Dan ia pun tidak bermasalah harus berganti teman duduk di sekolahnya. Ia juga bergaul dengan siapa saja dilingkungan rumahnya.  Ada satu hal yang menarik saat ia bercerita tentang teman-temannya.

"Bu, Ifa pinter sekali lho, Bu...! Pinter Matematika, Bahasa Indonesia, Menggambar ....pokoknya pinter sekali....!" katanya santai. Vivi juga pintar sekali menggambar, gambarnya bagus ...sekali! Kalau si Yahya hafalannya banyaaak... sekali!"

Ya memang Fani senang sekali membanggakan teman-temannya. Ketika mendengar celoteh anaknya ibunya tersenyum dan bertanya, " Kalau mbak Fani pinter apa?" Ia menjawab dengan cengiran khasnya," Hehehe...kalau aku, sih, biasa-biasa saja".

Jawaban itu mungkin akan sangat biasa bagi anda, tetapi ibunya tertegun, karena pada dasarnya Fani memang demikian. Ia biasa-biasa saja untuk ukuran prestasi scholastic.

Tapi coba kita dengarkan apa cerita gurunya, bahwa Fani sering diminta bantuannya untuk membimbing temannya yang sangat lamban mengerjakan tugas sekolah, mendamaikan temannya yang bertengkar.

Bahkan ketika dua orang adiknya, Farah (4,5 tahun) dan Fadila (2,5 tahun) bertengkar. Fani langsung turun tangan. "Sudah..! sudah, Dek! sama saudara tidak boleh bertengkar, Hayo tadi siapa yang  mulai?"Adiknya saling tunjuk."Hayo, jujur ...! Jujur itu disayang Allah..! Sekarang salaman ya... saling memaafkan".

Pun ketika suatu hari ia melihat baju-baju bagus di toko, dengarlah komentarnya!

"Wah bajunya bagus-bagus ya Bu? Aku sebenarnya pengin, tapi bajuku dirumah masih bagus-bagus, nanti saja kalau sudah jelek dan Ibu sudah punya rezeki, aku
minta dibelikan ..."

Ibunya pun tak kuasa menahan air matanya, subhanallah anak sekecil itu sudah bisa menunda keinginan, sebagai salah satu ciri kecerdasan emosional.

Saya sebenarnya ingin berbagi cerita tentang ini kepada anda, karena betapa banyak dari kita yang mengabaikan kecerdasan-kecerdasan emosional seperti itu. Padahal kita tahu dalam setiap tes penerimaan pegawai, yang lebih banyak diterima adalah orang yang mempunyai kecerdasan emosional walaupun dari sisi kecerdasan scholastic adalah BIASA-BIASA SAJA.

Kadang kita merasa rendah diri manakal anak kita tidak mencapai ranking sepuluh besar disekolah. Tetapi herannya, kita tidak rendah diri manakala anak-anak kita tumbuh menjadi pribadi yang egois, mau menang sendiri, sombong, suka menipu atau tidak biasa bergaul.

Maka ketika Fani mengatakan "AKU BIASA-BIASA SAJA", maka saat itu ibunya menjawab "Alhamdulillah, mbak Fani suka menolong teman-teman, tidak sombong, mau bergaul dengan siapa saja. Itu adalah kelebihan mbak Fani, diteruskan dan disyukuri ya..?" Ya... ibunya ingin mensupport dan memberikan reward yang positif bagi Fani. Karena kita tahu anak-anak kita adalah amanah dan suatu saat amanah itu akan diambil dan ditanyakan bagaimana kita menjaga amanah. Sebagaimana doa kita setiap hari agar anak-anak menjadi penyejuk mata dan hati.

Sudahkah kita mencoba untuk menggali potensi-potensi kecerdasan emosional anak-anak kita? Kalau belum mulailah dari diri kita, saat ini juga.

komentar | | Read More...

Apa sih Patrap

Sejarah Patrap

Saya tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang kajian tasawuf, setelah saya kehilangan guru saya, Mamak Abdullah bin Nuh dipanggil ke rahmatullah. sulit sekali saya mencari gantinya, untuk bisa mengenalkan kajian kitab-kitab yang pernah beliau ajarkan setiap ba'da subuh, antara lain kitab Ihya' Ulumuddin karangan Imam al Ghazali dan kitab Al Hikam karangan Syeikh Ibnu 'Athoillah Al Iskandary. Kedua kitab ini menjadi bacaan favorit si setiap pesantren di Indonesia, karena merupakan kitab tasawuf yang bisa dipertanggungjawabkan dan sebagai rujukan para ulama sufi.

Pertemuan saya dengan bapak Haji Slamet Oetomo, bermula dari berita seorang teman yang menceritakan bahwa ada seorang yang kasyaf dan mengerti ilmu hakikat makrifat.

Dengan berbekal ilmu dari pesantren, saya berniat ingin berjumpa dan memperdalam ilmu hakikat makrifat secara konkret, bukan teori. Akan tetapi alangkah terkejutnya hati saya, melihat penampilan beliau yang amat sederhana, tidak seperti yang saya bayangkan, berjengot, berjubah dan bersorban.

Sekilas, kita akan meremehkan beliau dari sisi ini, apalagi beliau seorang karyawan sebuah perusahaan, yang jarang terjadi pada seorang ahli dibidang ilmu makrifat melakukan hal ini. Beliau tetap seorang manusia biasa yang bekerja dengan tangannya sendiri. Beliau adalah seorang keturunan ulama besar di Banyuwangi, Mbah Mas Muhammad Shaleh.

Tradisi pengajaran ilmu hakikat makrifat di wilayah Banyuwangi selalu mengaitkan silsilah ajarannya kepada Mbah Muhammad Shaleh. Beliau adalah imam masjid pertama pada masa Tumenggung Pringgo Kusumo yang sekarang menjadi mesjid Jami' di kota Banyuwangi, dan wafat pada tahun 1918.

Bapak Haji Haji Slamet Oetomo, di masa remajanya memegang nasihat buyutnya yang diberikan secara turun-temurun, yaitu : "Kalaulah kamu tidak mau bershalawat kepada Rasulullah, cintailah Rasulullah, pelajarilah semua ilmu asal jangan mempersulit matimu, yaitu ilmu hakikat makrifat".

Barangkali berangkat dari sinilah kemudian beliau mencari guru-guru ilmu baik ilmu kanuragan maupun mengenai ketuhanan. Semua aliran sudah dimasukinya, bahkan sampai di tanah Banten. Akan tetapi ia tidak meninggalkan nasihat buyutnya tersebut, yaitu memperteguh bertauhid kepada Allah. Alangkah kecewanya ia pada masa pencariannya, ketika melihat kenyataan bahwa ilmu kanuragan kedigdayaan masih bisa dikalahkan dengan aliran ilmu yang lainnya, jagoan ini dikalahkan dengan jagoan itu, kesaktian-kesaktian itu tidak memberikan manfaat apa-apa terhadap kehidupannya, bahkan beliau sering diberi ilmu oleh beberapa pendekar terkenal, namun anehnya mengapa ilmu-ilmu itu tidak bisa masuk ke dalam tubuhnya. Maka beliau kembali berpikir, ternyata tidak ada seorangpun yang melebihi kesaktian Allah Subhanahu wa Ta'ala. Hanya Allah yang Maha Kuat, yang Maha Hebat dan senantiasa memberikan manfaat kepada kehidupan manusia.

Setelah ia menelusuri segala macam aliran dan ilmu, maka nasihat buyutnyalah yang menjadi pemicu semangatnya untuk menemui ilmu hakikat makrifat.

Selama 33 tahun beliau menjalani tafakur, dengan menekuni ketauhidan dan berzikir secara terus menerus baik sambil berdiri, duduk maupun berbaring. Kemudian secara perlahan-lahan banyak yang tertarik untuk nyantri kepada beliau dan terus bertambah hari demi hari sehingga saat ini santrinya banyak tersebar di seantero nusantara maupun di luar negeri.

Beliau banyak membuka cakrawala ilmu hakikat dengan mudah dan sederhana. Tanpa harus menggunakan bahasa yang sulit. Karena lebih banyak praktek ketimbang bicara. Itulah prinsip dari beliau yang saya tangkap. Dan sebagai santri saya ditugaskan untuk menceritakan kembali hasil kajian ilmu keislaman beliau, dalam bentuk tulisan.

Beliaulah yang pertama kali membuka cakrawala pikiran saya mengenai hakikat makrifat yang sesungguhnya. Walaupun saya sudah membaca banyak kitab di pesantren, tetapi secara konkret saya belum pernah menjalankan kerohanian yang sebenarnya.

Barangkali pengajaran kepada saya di pesantren yang boleh dikatakan sebagai ulama tasawuf dari seorang ulama besar, Mama' Abdullah bin Nuh di Bogor (penerjemah kitab Minhajul 'Abidin, Oh Anak, karya Imam Al Ghazali, penyusun kamus bahasa Inggris-Arab-Indonesia). Dalam kuliahnya beliau mengajarkan, bagaimana Al Ghazali menguraikan dasar-dasar makrifatullah dan tanjakan-tanjakan yang harus ditempuh bagi orang yang ingin menjalankan kesufian, salah satunya dengan beruzlah.

Haji Slamet tidak mau disebut Guru. Seringkali dalam setiap pertemuan beliau mengatakan : Saya bukan guru kalian, saya adalah teman seperjalanan menuju Allah, teman diskusi, teman berbagi pengalaman dan ..."Watawa shaubil haqqi watawa shaubish shabr." ... saling nasihat-menasihati dalam kebenaran dan kesabaran". (QS. Al 'Ashr, 103 ayat : 3). Ayat inilah kiranya yang lebih tepat dalam mendudukkan maqam bapak Haji Slamet Oetomo, tidak lebih!!! Meskipun demikian, saya tidak akan pernah menghilangkan himmah saya kepada beliau, saya tetap menjalankan tradisi pesantren sebagai seorang santri.

Hak beliau untuk tidak mau dianggap sebagai guru, tetapi kewajiban saya untuk menghargai dan tawadhu' serta menggurukan beliau, tanpa harus mengkultuskan beliau sebagai imam atau guru mursyid, beliau sendiri melarang penghormatan yang berlebih-lebihan karena dapat berakibat syirik.

Hal inipun pernah ditakutkan oleh Rasulullah, tatkala orang-orang mulai memujanya terlalu berlebihan. Rasulullah mengatakan : "Sesungguhnya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu ... " (QS. Al Kahfi, 18 : 110). Juga Rasulullah mengkhawatirkan umatnya bersikap seperti orang-orang Nasrani yang memuja rahib-rahib dan para Nabi sebelumnya. Sebagaimana firman Allah di bawah ini :
"Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan juga mereka mempertuhankan Al Masih putra Maryam, padahal mereka hanyalah disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan." (QS. At Taubah, 9 : 31)
Yang menjadikan saya tertarik lebih dalam atas wejangan (nasihat) bapak Haji Slamet Oetomo adalah, "Kita jangan mengubah syariat Islam, akan tetapi justru kita harus mengkhusuki syariat yang sudah ada. Jangan membuat syariat baru, karena shalat dan zikir yang sudah dinash-kan oleh Allah itulah yang kita ikuti". Sebagaimana firman ALlah dalam surat Al Kahfi, 18 : 110:
"...Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya".
Dari nasihat ini saya teringat pelajaran Al Hikam, salah satu kitab yang sangat mantap ajaran tauhidnya. Didalamnya tertulis pendapat Al Junaed mengenai ajaran tasawuf yang benar, yaitu :
Mengenal Allah, sehingga antaramu dengan Allah tidak ada perantara (hubungan dengan Allah tanpa perantara).
Melakukan semua akhlak yang baik menurut sunnaturrasul dan meninggalkan semua akhlak rendah.
Melepaskan hawa nafsu menurut kehendak Allah.
Merasa tiada memiliki apapun, juga tidak dimiliki oleh siapapun kecuali Allah.
Adapun caranya : Yaitu mengenal Asma Allah (menyebut nama Allah) dengan penuh keyakinan, sehingga menyadari sifat-sifat dan af'al Allah di alam semesta ini.
Adapun gurunya : Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, yang telah mengajarkan dari tuntunan wahyu dan melaksanakannya lahir batin sehingga diikuti oleh para sahabat-sahabatnya.
Adapun manfaatnya : Mendidik hati sehingga mengenal zat Allah, sehingga berbuah kelapangan dada, bersih hati dan berbudi pekerti yang luhur dalam menghadapi semua makhluk.
Wassalam,
Abu Sangkan

Petunjuk Praktis Melakukan Patrap
  
Sebaiknya dalam melakukan patrap hendaknya anda membersihkan diri dari hadast besar dan kecil.
Ambil posisi berdiri seperti hendak shalat menghadap kiblat …
Rileks ...
Hubungkan rasa Ingat Anda kepada Allah ...
Timbulkan rasa rindu dan cinta kepada Allah ...
Hadirkan hati anda dan pasrahkan jiwa raga ...
Mohonlah bimbingan kepada-Nya …
Ya Allah Ampuni kami ….
Ya Allah Ajarkan kami dan bimbinglah kami didalam menuju makrifat kepada Engkau
Ya Allah lindungilah kami dari godaan nafsu dan syetan yang terkutuk 
Bismillahirrahmanirrahiem…… (basmallah) 
Asyhadu anlaa ilaha ilallah wa asyhadu anna Muhammadarrasulullah..... (syahadat)
Allahumma shalli `ala Muhammad wa `ala aali Muhammad..... (shalawat)
Ya … Allah … Ya Allah …Ya Allah …Ya Allah …..
Ya Allah … Ya Allah …Ya Allah ...
(tidak perlu anda menghitung jumlah lafadz yang diucapkan)

komentar | | Read More...

Merindui Kebahagiaan Hakik

Kita patut bertanya kepada diri kita sendiri , adakah kita ini di antara orang yang bahagia? Mungkin ada di antara kita pada ketika  ini memiliki harta yang melimpah ruah, tetapi tidak merasa bahagia. Ada pula yang memiliki kemasyhuran   dan kedudukan yang tinggi, namun tidak pernah merasa bahagia. Ada juga di antara kita yang amat terhormat  di mata masyarakat dan menjadi tokoh terkemuka, tetapi itu pun tidak membuatnya bahagia. Ada juga yang cuba melancung ke luar negeri mengunjungi tempat-tempat yang indah tetapi nyata kebahagiaan itu tidak juga menggamitnya 

Kalau begitu , ternyata ukuran bahagia itu tidak terletak pada banyaknya harta, bukannya pada jawatan dan kedudukan, bukan juga pada ketokohan seseorang dan juga bukan dengan peluang melancung ke merata tempat. Lalu,  di manakah kebahagiaan itu, dan bagaimana pula kita dapat mengecapinya ? 

Sebenarnya, kebahagiaan adalah bila seseorang mampu melakukan sesuatu yang bermakna dan murni. Ia merupakan kekuatan batin yang memancarkan ketenangan dan kedamaian, merupakan kurniaan  Allah s.w.t  yang membuat jiwa lapang dan bergembira. 

Bahagia adalah kejernihan hati, kebersihan amal perbuatan dan keelokan ruhani. Hal itu merupakan kurniaan Allah s.w.t. yang diberikan kepada siapa saja yang melakukan perbuatan terpuji. 

Bahagia adalah rasa redha yang mendalam dan sikap qana'ah. Ia bukan barang dagangan yang mampu dibeli di pasar walau sekaya mana pun kita, tetapi merupakan kurniaan Allah s.w.t yang dianugerahkan  kepada jiwa-jiwa yang terpilih. 

Kebahagiaan itu adalah kelapangan jiwa; bahagia itu tatkala anda mampu  membuat orang lain senang hati, menguntumkan  senyum di wajah, dan anda merasa gembira  bila  dapat berbuat baik kepada sesama manusia dan  merasa nikmat ketika anda mampu bersikap baik kepada mereka. 

Kebahagiaan adalah membuang jauh segala fikiran dan pandangan  negatif dan mengisinya dengan fikiran dan pandangan yang positif. Ia merupakan sebuah kekuatan yang mampu menghadapi berbagai tekanan dan mampu  memecah kebuntuan tanpa diperkuda emosi. 

Kebahagian itu ada pada ilmu yang bermanfaat dan amal yang soleh, ada dalam meninggalkan kebencian, kedengkian dan sikap tamak terhadap apa yang dimiliki orang lain. 

Bahagia itu terdapat dalam zikir dan ingat  kepada Allah s.w.t., syukur kepada-Nya dan memperelokkan ibadah kepada-Nya. Dan kebahagiaan hakiki adalah mendapat syurga dan terselamat dari api neraka. 

Catatan-catatan  ringkas  tentang  kebahagiaan 

Orang yang berbahagia adalah orang yang mengambil pelajaran dari orang lain dan orang yang celaka adalah orang yang dijadikan pelajaran oleh orang lain. 

Bahagia adalah jika anda senang untuk berbuat kebaikan, bukan dengan berbuat apa saja yang anda senang. 

Orang bahagia adalah orang yang mengambil pelajaran dari masa lalu dan berhati-hati terhadap dirinya. Orang celaka adalah orang yang mengumpulkan harta untuk orang lain dan bakhil untuk memberikan kebaikan walaupun kepada dirinya sendiri. 

Orang bahagia ialah  yang  mendapat pengajaran  dari pengalaman lalu, bersemangat pada hari ini dan optimis  tentang  masa depan. 

Kebahagiaan itu diperolehi  dengan menjaga lisan. 

Seseorang tidak akan mencapai  kebahagiaan kecuali jika dia hidup merdeka, terbebas dari kongkongan syahwatnya serta mampu menahan hawa nafsunya. 

Kesungguhan anda dalam mencintai ketaatan, hati yang selalu anda hadapkan ke hadirat Allah s.w.t , dan hadirnya hati ketika sedang beribadah  adalah tanda kebahagiaan. 

Kebahagiaan itu tidak boleh dibeli dengan harta walaupun  ia sering dijual.


Petunjuk  Kebahagiaan 

Kebahagiaan memiliki tanda-tanda, sebagaimana disebutkan oleh Imam Ibnul Qayyim rahimahullah. Beliau menyebutkan tiga perkara iaitu: 

1. Jika mendapat nikmat, dia bersyukur. 
2. Jika mendapat ujian, dia bersabar. 
3. Jika berbuat dosa, dia beristighfar. 


 Untuk Mendapat Bahagia 

Untuk  mencapai  kebahagiaan dan kejayaan adalah sebagai berikut, perhatikan perkara berikut: 

1. Beriman Kepada Allah  s.w.t.

Tidak ada kebahagiaan tanpa iman kepada Allah s.w.t. Kebahagiaan itu akan bertambah seiring dengan bertambahnya iman seseorang kepada Allah  s.w.t., dan akan  berkurang bersama dengan lemahnya iman kepada-Nya. Apabila iman semakin  teguh maka makin memuncak pula kebahagiaannya. Sebaliknya jika iman menjadi lemah, maka jiwanya  menjadi goncang dan fikirannya  menjadi semakin negatif. Dia  akan  berasa    kehidupan ini amat pahit dan  dia akhirnya  ditimpa kebinasaan dalam hidupnya. 

2. Beriman kepada Kekuasaan Allah s.w.t. 

Orang yang beriman bahwa Allah s.w.t. adalah yang  Maha Kuasa, tanpa had, maka dia tidak akan dirundung duka. Dia  tidak akan disapa  kesedihan  kerana dia mempunyai tempat bersandar yang kuat  ketika ditimpa ujian dan kesulitan. 

3. Beriman dengan Ketetapan Allah  s.w.t

Iman dengan qadha' dan qadar akan menumbuhkan sikap redha dalam hati, kelapangan jiwa dan ketenangan. Oleh kerana itu Nabi s.a.w bersabda, 
"Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, sesungguhnya seluruh urusannya adalah baik. Jika diberi nikmat maka dia bersyukur dan itu adalah baik baginya. Dan jika ditimpa kesempitan, maka dia bersabar dan itu pun baik baginya.” (HR Muslim) 

4. Mencontohi Orang yang  Berjaya

Yang dimaksudkan di sini adalah orang yang telah menaburkan jasa yang besar dan luar biasa kepada  umat manusia dan dia adalah orang yang beriman kepada Allah s.w.t . Yang pertama dan utama adalah ikutan kita Rasulullah Muhammad s.a.w  Dengan mengikuti jalannya, maka seseorang akan bahagia dan dengan meninggalkan petunjuk dan sunnahnya, maka seseorang akan celaka. 

5. Mengenali Hakikat Kehidupan 


Hidup pasti akan berhadapan dengan  masalah dan kesusahan dan pasti ada rintangan dan ujian. Semua ini merupakan ketetapan dari Allah  s.w.t. terhadap manusia, supaya diketahui siapakah yang lebih baik amalnya. Maka wajib bagi kita untuk mengenal hakikat hidup ini dan menerima sebagaimana sepatutnya dan tidak melarikan   diri untuk menghadapi ketentuan Allah dengan ketentuan lainnya, menghadapi yang tidak kita senangi dengan sesuatu yang dapat menghilangkannya. Mengetahui permasalahan ini bukan bererti menyerah kalah dan putus asa, malah  bersikap sebaliknya. 

6. Mengubah Kebiasaan Negatif Kepada Positif 

Doktor Ahmad Al-Bara' Al-Amiri mengatakan bahawa memulai kebiasaan baru yang bersifat aqliyah (mampu digarap dan dipikirkan) itu tidaklah  sukar , diperlukan hanya  sekitar 21 hari. Dalam hari-hari tersebut kita berfikir, bermuzakarah, lalu berusaha untuk mewujudkan  kebiasaan baru itu, dan yang paling akhir kita bayangkan dengan jelas dan sempurna bahwa diri kita telah menjadi seperti apa yang kita inginkan. 

Jika kita berfikir bahwa kita telah menjadi orang baru sebagaimana yang kita kehendaki, maka gambaran ini secara perlahan-lahan dan berperingkat akan menjadi suatu realiti. Hal ini seperti diungkapkan bahwa "al hilm bittahallum wal ilm bitta'allum" sikap lembut dicapai dengan selalu berusaha lembut dan ilmu itu diraih dengan belajar. (Durus nafsiyah linnajah wattafawwuq) 

7. Tujuan Yang Mulia 

Ramai  orang yang gagal kerana dia tidak mempunyai objektif dan tujuan tertentu untuk dicapai.  Ataupun mungkin  dia mempunyai satu  tujuan tetapi tujuannya bukan sesuatu yang mulia dan tinggi menyebabkan  ia tidak merasa bahagia tatkala berusaha mendapatkannya. Sedangkan tujuan yang mulia  akan menjadikan seseorang merasa bahagia ketika sedang berusaha untuk mencapainya. 

8. Ringankan Derita 

Orang hidup pasti mengalami musibah dan derita, namun tidak sepatutnya musibah itu dianggap sebagai titik noktah kepada segalanya, dan jangan beranggapan bahwa hanya dirinya seorang yang mendapat  ujian hidup. Bahkan sepatutntya dia merasa ringan dengan musibah dan tidak terlalu membesar-besarkannya. 

9. Jangan Membuatkan Kita Resah  Disebabkan Perkara-Perkara Kecil.

Ada sebahagian manusia merasa resah dan kalut dengan kejadian-kejadian biasa dan lumrah dalam kehidupan seharian. Di antara mereka ada yang begitu sedih dengan pecahnya piring atau gelas, saluran air atau kabel yang terputus, baju yang koyak dan lain-lain yang sebenarnya perkara biasa sahaja. 


10. Kebahagiaan Ada Pada Diri Anda 

Jika bahagia itu ada pada diri kita, maka mengapa mesti mencarinya di tempat yang jauh. Setiap manusia mempunyai kekuatan dan potensi untuk bahagia, tetapi kebanyakan mereka tidak mahu melihatnya. Sebabnya adalah kerana dia tidak pernah memperhatikan diri sendiri, tetapi sibuk melihat orang lain. 

Kebahagiaan itu kadang-kadang  ada di depan mata, tetapi kita tidak mengetahuinya, sehingga terpaksa  mencarinya dari tempat yang jauh dan semakin jauh. (Khalif Muttaqin) 

Diadaptasi dari terjemahan  dari buku: ‘Daliluka Ila As-Sa’adah An-Nafsiyah’, Dept. Ilmiyah Darul Wathan .


komentar | | Read More...

Bahaya Sihir Reiki


1. SIHIR REIKI 
Reiki berasal dari bahasa Jepang. Reiki adalah gabungan dari kata Rei yang berarti alam semesta dan Ki berarti energi. Dengan kata lain Reiki adalah energi alam semesta atau biasa disebut para praktisi Reiki sebagai Energi Ilahi dan mempunyai tingkat getaran yang sangat tinggi juga energinya sangat halus dibanding energi Prana atau energi tenaga dalam lainnya. Orang yang pertama kali menemukan Reiki adalah seorang pendeta Budha yang bernama Dr. Mikao Usui setelah bermeditasi selama 21 hari di gunung Kurama. Ada juga sumber yang mengatakan Reiki sebetulnya sudah dipergunakan para Pendeta Tibet jauh sebelum Master Mikao Usui menemukan Reiki. 

Jika seseorang ingin dapat mengalirkan energi Reiki maka ia harus di attunement yaitu pembukaan dan penyelarasan energi dengan membuka minimal Chakra Mahkota, Chakra Jantung, Chakra kedua telapak tangan dan jalur-jalur energinya dari kotoran-kotoran negatif atau karma-karma negatif terutama pada jalus sushumna yang berasal dari kehidupan sebelumnya. 

Pembukaan dan penyelarasan energi dikatakan oleh para master Reiki dapat dilakukan melalui meditasi atau dibantu seorang master Reiki dan dengan bantuan makhluk halus (para Malaikat, Ascended Master seperti Saint Germain, Budha, Dewi Kwan Im atau makhluk halus lain yang dipercayai sudah mempunyai tingkat spiritualitas yang tinggi) secara langsung atau jarak jauh kepada seseorang yang ingin mendapat kemampuan untuk menyalurkan Reiki atau energi-energi tertentu yang sejenis dengan Reiki. 

Siapa yang tidak kagum dengan kehebatan Reiki?
Sudah banyak orang yang sembuh dari sakitnya setelah dialiri Reiki beberapa waktu. Seluruh penyakit fisik bisa diatasi dengan hanya meletakkan tangan dan dengan hanya niat mengalirkan Reiki maka proses penyembuhan terjadi, bahkan proses penyembuhan dapat dilakukan secara jarak jauh. 

Karena kehebatannya maka sudah banyak orang yang minta di attunement Reiki dan sudah sangat banyak bermunculan berbagai macam aliran Reiki yang mengadakan lokakarya-lokakarya Reiki yang sudah sangat banyak menghasilkan orang yang sudah mencapai taraf master dan memiliki berbagai macam energi yang dapat memberikan attunement Reiki pada orang lain. Tidak itu saja Reiki juga dikatakan dapat mengatasi masalah-masalah psikis seperti stres, depresi bahkan dapat melindungi seseorang dari hal-hal yang negatif dan juga Reiki dikatakan dapat digunakan untuk mengusir makhluk halus yang mengganggu manusia. 

Reiki juga menjanjikan kita untuk mendapatkan peningkatan spiritualitas, lebih mendekatkan diri kita pada Tuhan. Dalam agama-agama lain dikatakan Reiki dapat membangkitkan kundalini sebagai jalan pintas untuk dapat memutuskan lingkaran reinkarnasi secara cepat, mendapat kemampuan-kemampuan psikis seperti dapat melihat makhluk halus, meraga sukma, melihat masa lalu dan masa depan juga kemampuan-kemampuan ajaib lainnya. 

Reiki juga banyak dipromosikan tidak mempunyai pantangan dan dapat dimiliki oleh siapa saja dalam semua agama maka dengan semua kehebatannya sangat mengundang khalayak ramai untuk memiliki kemampuan Reiki terutama umat Islam yang merupakan mayoritas di Indonesia ini. 

Dibawah ini akan dijelaskan juga sejarah munculnya aliran-aliran Reiki di Dunia dengan keterlibatan makhluk halus
didalamnya: 

a. Usui Reiki 
Ketika Dr.Mikao Usui bermeditasi selama 21 hari digunung Kurama ia tiba-tiba melihat banyak suatu bentuk cahaya yang mengitari dan masuk kedalam tubuhnya namun ia tidak mengatahui cahaya apa itu, namun ketika ia sakit perut karena telah berpuasa selama 21 hari ia memegang tangannya maka tiba-tiba tangannya panas dan merasakan ada yang mengalir dan sakit perutnya mereda juga pada saat ia berjalan dan kesandung batu hingga kakinya berdarah maka ia memegang kakinya dan penyembuhan terjadi. Dr. Mikao Usui juga sempat menyembuhkan seorang nyonya pemilik rumah makan yang sakit gigi.Hingga ia akhirnya sadar bahwa ia mendapat suatu kekuatan dalam penyembuhan dan akhirnya diajarkan pada murid-muridnya dan terbentuk aliran Reiki yang bernama Reiki Usui. 

b. Seichem Reiki 
Patrick Zeigler ia adalah seorang sukarelawan Pasukan perdamaian PBB 1978 di Yemen. Ketika Patrick pindah ke Mesir ia melihat piramida yang memang dikaguminya semenjak bangku kuliah, intuisinya mengatakan bahwa ia harus bermeditasi di dalam piramida. Ia tahu bahwa makam utama para raja Mesir kuno dibuat menurut perhitungan yang teliti. Akhirnya ia menemukan suatu cara memasuki ruang raja di dalam Piramid. Ketika menyelidiki bangunan Piramid ia menemukan semacam lorong kecil.
Lalu diputuskan untuk melakukan meditasi di sana. Malam berikutnya ia mengira mendengar suara-suara para penjaga pyramid mendatanginya. Ketika ia berniat bersembunyi, ternyata yang datang adalah makhluk bersinar dalam delapan pola melayang diatasnya. "This is why you have come" suara berat menginterogasinya. Lalu "srett" dadanya serasa dibelah, dan ketakutannya hilang dan ia mendengar kesunyian yang belum pernah dialami sebelumnya. Bahkan detak jantungnyapun terdengar jelas. 

Di California, Patrick bertemu dengan Christine Gerber yang konon mampu melihat masa lampau. Ketika dalam keadaan trance, Christine kemasukan spirit (makhluk halus) bernama Marat, yang mengatakan bahwa apa yang dilakukannya adalah Seichem, bukan Reiki. Marat bahkan menambahkan sebuah simbol yang disebut infinity, yang ternyata banyak ditemui di kuburan para raja Mesir. Dengan penambahan simbol tersebut, ilmu yang dipelajarinya bernama Seichem.Dan akhirnya terjadilah suatu aliran sejenis dengan Reiki yaitu Seichem Reiki. 

c. Lightarian Reiki 
Pada tahun 1997, Christopher and Jeannine memperkenalkan "Lightarian Institute for Global Human Transformation" menyediakan informasi mengenai pengetahuan yang meliputi proses Human transformastion & Planetary transformation serta mempekenalkan modal energy untuk mendukung proses tersebut. Prinsipnya adalah memfokuskan pada spiritual serta mempersiapkan proses human transformation.
Pada bulan July 2000, mereka memperkenalkan "Center for Celestial Connections" yang mendukung para Lightworkers yang memperkenalkan dan attunement dengan para Ascended Masters (gelar untuk roh manusia suci yang telah mati yang berubah menjadi tubuh cahaya) berkomunikasi dengan para Angels (malaikat-malaikat) serta Celestials yang lain. Pada pertengahan tahun 1997 Jeannine Marie Jelm, wakil dari pendiri Lightarian Institute, Lightarian Reiki terinsiprasi dari Jeannine men-channelkan (bertemu dengan Budha) dengan Ascended Master Buddha. Ascended Master Buddha menawarkan Reiki dengan konsep yang baru untuk membersihkan memperjelas serta meningkatkan kemampuan untuk memahami Energy Reiki.Hingga lahirlah aliran Lightarian Reiki. 

d. Shambala Reiki 
Tahun 1995,telah diyakini oleh para praktisi Shambala Reiki bahwa Ascended Master Saint Germain datang lewat meditasi dan memberikan Attunement Shambala Reiki pada John Armitare atau lebih dikenal dengan nama Dr. Haridas Melchizedek, seorang tokoh spiritual & penyembuh yang sudah sangat dikenal di Eropa dan Amerika. Metode Penyembuhan Shamballa ini telah dipercayai mereka diturunkan ke bumi ini pada jaman Atlantis kuno, yang dipelopori oleh seorang yang sekarang dikenal sebagai Ascended Master Saint Germain.Shamballa bukan merupakan suatu metode penyembuhan saja, tetapi juga telah dikatakan merupakan suatu cara untuk mempercepat perkembangan spiritual praktisi. Setelah Atlantis tenggelam, metode penyembuhan ini juga hampir punah. Sebelum seluruh Atlantis tenggelam, Germain dan murid-muridnya pergi ke Tibet Kuno. Di tempat ini mereka mencoba meneruskan metode Shamballa ini untuk penyembuhan dan meningkatkan kesadaran spiritual manusia. 

Dalam website Shambala Reiki dapat dilihat pernyataan roh halus Saint Germain mengenai misi dia memberi Shambala Reiki
sebagai berikut : 

"SELAMAT DATANG DIDUNIA SHAMBALLA !" 
Shamballa adalah karunia Tuhan yang diberikan melalui Saya, GERMAIN, kepada umat manusia. Shamballa bukan hanya suatu metode penyembuhan saja, dia adalah suatu jalan untuk mempercepat perkembangan kesadaran spiritual anda. Banyak tehnik-teknik dan cara-cara ditambahkan pada metode atau tehnik-teknik REIKI dari DR. Mikao Usui. Karena itulah metode ini kita namakan metode Shamballa. 
Sekali anda sudah di – attune ke (Cahaya) Reiki, attunement itu akan anda miliki untuk selamanya. Di masa lalu anda sudah pernah di-attune Reiki dan anda sekarang berada pada masa dimana anda kembali disadarkan akan kemampuan Reiki anda. Dengan menggunakan metode Shamballa pada diri sendiri maupun orang lain, anda akan mengalami pencerahan (en-lightened). Sebagian besar metode-metode Atlantis seperti Shamballa ini, sudah sejak ribuan tahun sirna dari planet Bumi ini. 
Saya sekarang memberikan kembali kepada manusia tehnik-teknik yang pernah hilang tersebut. Planet Bumi selalu berubah, ber-evolusi dan menuju kepada kesempurnaan. Dia akan mengalami ini, dengan maupun tanpa anda. Anda bisa membantunya dengan mengalirkan healing energies dan energi Cinta Kasih Illahi padanya dan pada penduduk yang hidup diplanet ini. Ini akan membantu transisi-nya menjadi halus dan lancar. Tidak perlu terjadi goncangan-goncangan traumatis di-planet Bumi anda ini, bila anda langsung menapak jalan menuju Cahaya ( The Light). 
Perjalanan anda dalam Cahaya ini akan menyebabkan anda mendapatkan kebebasan.Kebebasan dari ketakutan, kebebasan dari penyakit dan kebebasan dari kematian. Anda bisa, bila anda mau, menjadi abadi. Tubuh anda akan berubah menjadi Cahaya. Ini adalah hak anda sejak anda berada dibumi ini (Birth-right), karena itu ambillah kebebasan anda, menuju kesempurnaan. 
Sepanjang masa saya melayani anda. 
SAYA ADALAH ASCENDED MASTER GERMAIN 
16 Maret 1996. 

e. Tera Mai Reiki 
Tera Mai Reiki, dikembangkan oleh Kathleen Milner, berasal dari Raku Kai Reiki, ditambah simbol dan prosedur attunement baru yang didapatkan dari "a higher being" yang dipercaya sebagai Satya Sai Baba. Kathleen Milner dengan Tera Mai Reiki mengaku punya hubungan spesial dengan lima mahluk halus yang juga sering bekerja sama dengan Marcy Miller (Tera-Mai Reiki Master) dalam memperoleh simbol hingga disempurnakan tahun 1995 untuk menyempurnakan system Energi dan memberi nama Karuna Reiki. 

f. Kundalini Reiki 
Kundalini Reiki, dikembangkan oleh Olle Gabrielson. Didasarkan pada hasil meditasi chanelling dari Master Kundalini, yaitu Ascended Master Kuthumi.Aliran ini terdiri atas 9 level. Aliran ini mengklaim bisa membangkitkan kundalini dengan aman, pembangkitan kundalini diberikan pada level 2. 

g. Imara Reiki 
Imara Reiki dikembangkan oleh Barton Wendel.Imara Reiki menempati Level ke-5 dari skala Reiki tradisional. Diyakini Energi dari Imara Reiki memiliki vibrasi yang kuat terhadap “Spiritual Being” (Ascended Master & Angels). Tradisi ini diyakini efektif untuk penyembuhan hal-hal yang berkaitan dengan masa lalu (Past Life), atau hal-hal yang berkaitan dengan Unconscious Mind (pikiran bawah sadar). 

h. Violet Flame Reiki 
Violet Flame Reiki dikembangkan oleh Ivy Moore dari hasil pertemuannya melalui meditasi dengan Dewi Kuan Im yang memberikan inisiasi Violet Flame padanya.Energi Violet Flame diyakini dapat menghubungkan seseorang dengan Ascended Master Dewi Kuan Im dan Mantra Kuan Shih Yin Pousa. 
Dari penjelasan diatas, ada banyak lagi aliran-aliran Reiki yang didapat melalui inisiasi yang diberikan makhluk ghoib seperti Angels serta Celestials (malaikat-malaikat yang memberikan attunement Reiki) atau Ascended Master. Bahkan para praktisi Reiki baik diluar negeri maupun di Indonesia kerap dalam meditasinya didatangi seberkas cahaya lalu membentuk suatu makhluk lalu mengaku malaikat atau makhluk-makhluk lain dan memberi suatu jenis energi baru yang akhirnya menjadi berkembang menjadi aliran Reiki baru (bisa dilihat pada website-website Reiki di internet). 

Selain Reiki ada banyak lagi sihir kekuatan energi yang memiliki kemampuan untuk penyembuhan atau berbagai kemampuan lain seperti perlindungan diri, materialisasi keinginan, kemampuan ghoib menurut tuturan para praktisinya bisa didapat melalui “olah” energi dari berbagai macam aliran-aliran yang menitik beratkan pada meditasi, pembukaan chakra, penarikan atau penyaluran energi alam yang bisa didapat pada kesemua aliran ilmu-ilmu metafisika dibawah ini: 

1. Bioenergi : Sejenis ilmu untuk menarik energi alam semesta yang konsepnya hampir sama dengan Reiki untuk kesehatan tubuh, menyembuhkan penyakit dan berbagai keperluan lainnya. 

2. Prana : Sejenis ilmu yang dipopulerkan oleh Choa Kok Sui dengan melalui proses pengaktifan chakra tubuh untuk menarik energi prana (diistilahkan oleh praktisinya ‘Zat Hidup’) yang dapat dipergunakan untuk kesehatan, perlindungan diri dan berbagai macam keperluan lainnya. 

3. Chikung :Sejenis ilmu yang tujuan utamanya untuk kesehatan dan penyembuhan penyakit dengan mengalirkan energi tubuh dengan dibarengi visualisasi untuk membuang penyakit. 

4. Tenaga Dalam : Sejenis ilmu yang sangat populer di Indonesia dimana sebagian besar menitikberatkan pada pengolahan nafas dibarengi dengan gerak tubuh untuk menarik energi alam atau pengaktifan kekuatan listrik tubuh untuk perlindungan diri, kesaktian dan berbagai macam keperluan lainnya. 

5. Yoga : Sejenis aliran ilmu mistik agama Hindu yang menitikberatkan pada pengolahan kekuatan jiwa, penyembahan pada dewa penjaga chakra, pembangkitan energi kundalini untuk peningkatan spiritualitas, mendapatkan kekuatan ghoib, untuk pelepasan dari lingkaran reinkarnasi yang sangat kental dengan nuansa agama Hindu. 

6. Taichi, Falungong dan masih banyak lagi aliran meditasi dan seni gerak pernapasan yang menggunakan sihir energi. 

KESESATAN REIKI 
Ada pembahasan yang cukup menarik mengenai adanya pemanggilan dan bantuan malaikat yang memberikan energinya dalam attunement Reiki.
Pertanyaannya bisakah malaikat dipanggil manusia untuk membantu dalam attunement Reiki?
Pembahasan ini cukup menarik karena jika setan atau jin memang bisa dipanggil manusia untuk berbagai keperluan sedangkan malaikat yang hanya tunduk pada perintah Allah bisa diperintah oleh manusia. 

Dalam masalah pemanggilan malaikat ada yang janggal. Intinya, bagaimana duduk persoalannya sehingga malaikat itu bisa dipanggil oleh seorang manusia untuk sebuah urusan yang bersifat pribadi. Padahal malaikat itu adalah hamba-hamba Allah yang mulia dan teramat tinggi derajatnya. Tidak pada tempatnya untuk disuruh-suruh oleh manusia, apalagi untuk sekedar urusan yang tidak jelas. 

Allah SWT telah menjelaskan siapakah sosok malaikat itu di dalam Al-Qur’an Al-Kariem. Malaikat adalah makhluk-Nya yang mulia sehingga tidak pada tempatnya bila bekerja untuk menjadi “pelayan” kemauan segelintir orang. 
Allah Ta’ala berfirman : 
Dan mereka berkata, "Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil anak", Maha Suci Allah. Sebenarnya, (para malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan.” (QS Al-Anbiya': 26). 

Dalam ayat lain Allah Ta’ala berfirman : 
"Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat) yang mengawasi, yang mulia dan mencatat, mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(QS Al-Infithar: 10-12). 

Bahkan Rasulullah pun tidak punya kekuasaan untuk begitu saja memerintahkan malaikat mengerjakan sesuatu demi kepentingan dakwah, apalagi kepentingan yang bersifat bathil dan penuh kesyirikan. Malah beliau pernah menunggu-nunggu kedatangan Jibril selama beberapa waktu namun Jibril tidak datang-datang.Ini menunjukkan bahwa bila bukan atas perintah Allah SWT, Jibril tidak datang begitu saja kepada Rasulullah.Apalagi bila hanya manusia biasa yang tidak jelas nilai taqwanya. Bahkan seorang Nabi pun tidak sepenuhnya punya wewenang untuk menghadirkan malaikat. 

Maka yang menjadi pertanyaan di sini, siapakah sebenarnya yang dipanggil kalau bukan malaikat? Maka satu-satunya jawaban tidak lain adalah makhluk ghaib juga namun bukan malaikat tetapi bangsa jin. Mereka ini memang punya segudang pengalaman dalam urusan tipu menipu semacam ini. Antara lain menyamar menjadi arwah orang yang sudah wafat, makhluk-makhluk suci, dewa-dewi, termasuk pura-pura menjadi malaikat. 

Buat kita yang tidak punya latar belakang ilmu pengetahuan tentang sosok malaikat berdasarkan petunjuk dari Al-Quran dan Sunnah Nabawiyah yang shahih, apapun yang dirasa berbau ghaib sedikit bisa saja langsung percaya sebagai malaikat. Para Jin ini pun pandai sekali membuat istilah-istilah yang terkesan baik, seperti istilah Energi Ilahi,ilmu putih, tenaga positif, energi ini dan energi itu. Semua terkesan tidak terkait dengan Jin, padahal para Jin adalah makhluk yang punya jam terbang sangat tinggi dalam seni semacam ini. 

Buat kita, cukuplah Rasulullah yang bisa dijadikan patokan dalam urusan ilmu-ilmu yang tidak bisa dijelaskan secara ilmiah ini. Bahwa beliau sebagai makhluk Allah SWT yang paling mulia tidak pernah menggunakan segala macam jenis kekuatan demikian, kecuali atas izin Allah SWT diberikan kepadanya mu'jizat Ilahiyah. Demikian juga para shahabat sebagai generasi manusia yang terbaik di alam semesta. Tidak satu pun diantara mereka yang bisa melakukan atraksi aneh-aneh termasuk memanggil malaikat. 

Selain itu jika para praktisi Reiki muslim yang mempercayai bahwa di Dunia ini ada manusia yang telah mencapai tingkat keabadian seperti para Ascended master yang setelah matinya dapat pergi sesuka hatinya dilangit dan bumi yang terlepas dari alam kubur,hari kebangkitan pada hari kiamat maka ia telah berbuat kebodohan dan telah menyimpang dari ajaran Islam. Sebab Allah telah menjelaskan fase-fase kehidupan manusia. 

Ayat tersebut ada didalam QS.A’raaf:25 yang berbunyi: 
Katakanlah: di Bumi itulah kalian hidup,dan di Bumi itu kalian mati,dan dari Bumi itu pula kalian akan dibangkitkan”. 
Firman Allah diatas menggambarkan secara sangat jelas kepada kita bahwa kehidupan manusia sejak dilahirkan (ke Dunia),kemudian dimatikan (masuk kealam Barzah),dan akhirnya dibangkitkan kembali (di Padang masyhar pada hari kiamat),semua terjadi dimuka Bumi.Tidak beranjak dari planet Bumi. 

Dan tidaklah ada yang abadi di langit dan Bumi baik benda hidup dan benda mati selain Allah Ta’ala.Allah Ta’ala telah berfirman :“Tiap-tiap sesuatu pasti akan binasa kecuali ‘Wajah-Nya”(QS.Al-Qashash:88 ) 

Namun dibalik semua kehebatan Reiki ada sesuatu yang sama sekali tidak diwaspadai terutama bagi umat Islam yaitu ajaran dibalik Reiki,unsur-unsur makhluk gaib,tipu daya dibelakangnya dan kerusakan akidah Tauhid. 

Mengapa saya mengatakan begitu? 
Ada faktor-fakor yang mesti diwaspadai dalam Reiki.Diantaranya adalah: 
a. Reiki Berhubungan Dengan Agama Tertentu. 
Semua praktisi Reiki pasti mengetahui kalau Reiki itu berasal dari para Pendeta Budha juga Hindu dan Reiki itu asalnya digunakan para Pendeta Budha untuk beribadah dan merupakan salah satu tekhnik dari tekhnik Yoga sebagai sarana mendekatkan diri pada tuhannya terutama bagi para pendeta Budha di Tibet.Dalam perkembangannya Reiki banyak dibawa oleh orang-orang non muslim yang mengajarkan Reiki ke dunia bahkan hingga sampai ke Indonesia (yang pertama kali dipopulerkan oleh Irmansyah Effendi MSC), hingga sampai saat ini menjadi bisnis yang sangat menggiurkan karena biaya untuk attunement dalam setiap levelnya cukup mahal dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. 

Maka walaupun Reiki dikatakan bersifat lintas agama yaitu setiap orang tanpa memandang SARA (suku, agama, bangsa, ras) bisa mengalirkan energi akan tetapi tetap saja membawa konsep-konsep ajaran Budha dan Hindu yang sangat bertentangan dengan ajaran Islam seperti ajaran tentang reinkarnasi,karma,juga ajaran-ajaran tentang adanya dewa-dewa yang mengatur alam semesta. 

Aspek unsur penyimpangan dari agama Islam seperti konsep wihdatul wujud jelas terlihat dalam usaha 'penyelarasan energi' (attunement) yang tidak lain adalah konsep “penyatuan diri dengan kekuatan semesta atau Ilahi”,Kalangan New Age atau para spiritualis sesat di negeri Barat juga menyebut attunement (penyelarasan diri) sebagai atonement (penyatuan diri). 

Juga dalam proses attunemant dikatakan bahwa energi yang mengalir melalui jalur sushumna disepanjang tulang punggung dapat membersihkan karma-karma negatif dari “kehidupan sebelumnya”. Ini jelas memakai pemahaman reinkarnasi bahwa manusia sesungguhnya akan terus terlahir kembali dalam proses evolusi yang sangat menyimpang dari ajaran Islam. Sebab keyakinan reinkarnasi sangat menafikan adanya alam barzah juga kebangkitan seluruh manusia dibumi dipadang masyhar untuk diadili segala perbuatannya sewaktu hidup di dunia (dapat dianalogikan jika manusia hidup mati berulangkali maka bagaimana ada sinkronisasi dengan alam kubur sebagai terminal akhir saat manusia dihidupkan kembali, dan setelah hari kiamat seluruh manusia dan jin akan diadili di padang masyhar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya jika manusia itu telah menjadi
berbagai personal yang berbeda). 

Allah Ta’ala Telah berfirman : 
Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu,....(QS.Al A’raaf:189) Allah Ta’ala juga berfirman: 
Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari alam kubur) itu melainkan (membangkitkan dan menciptakan) hanyalah seperti satu jiwa saja. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS.Luqman:28 ) 
Dari ayat diatas maka sesungguhnya manusia diciptakan dari diri dan jiwa yang satu dan bukannya menjadi personal atau “diri-diri” yang lain. 
Allah Ta’ala telah mengingatkan orang-orang kafir yang mengingkari bahwa tidak ada alam kubur atau hari kebangkitan (yang akan dihisab semua amal perbuatannya semasa hidup) melainkan terus bereinkarnasi setelah matinya Allah Ta’ala berfirman: 

Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan.Katakanlah:Tidak demikian, demi Tuhanku,benar-benar kamu akan dibangkitkan,kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”(QS.Taqhaabun (64):7) 

Maka sangat jelaslah adanya unsur ajaran agama lain dalam aliran Reiki. Sangat bodohlah jika ada praktisi Reiki muslim yang mengatakan “walaupun kami tahu Reiki itu dari orang non muslim, tetapi kami ambil yang baiknya saja dan kalau ada yang menyimpang maka kami akan menolaknya”. Sebab dari kita terus mendalami Reiki maka sedikit-demi sedikit akan mengikis akidah kita seiring semakin percayanya kita akan kekuatan dan kemampuan energi Reiki untuk menyembuhkan penyakit dan meningkatkan spiritualitas. 

Tidaklah jika kita sudah mengetahui keburukannya maka kita tinggalkan untuk menghindari mudharat yang lebih besar, maka masihkah para praktisi Reiki mengatakan Reiki bersih dari kesesatan dan sesuai bagi Islam? 

b. Simbol-Simbol Kesyirikan Reiki 
Dalam setiap aliran Reiki pasti mengenal dengan apa yang dimanakan simbol sebagai alat bantu dalam penyaluran
energi. Biasanya penerapan membuatan simbol dengan menggunakan jari-jari tangan yang dirapatkan lalu menulis di udara dengan niat membentuk simbol lalu diperintahkan agar menarik energi Ilahi untuk suatu keperluan atau pun dengan niat saja. 

Dari mana datangnya simbol Reiki?
Ada banyak sekali versi dalam berbagai macam aliran Reiki mengenai asal-usul adanya simbol-simbol Reiki (salah satu pembahasan mengenai simbol ini saya dapatkan dari silabus Reiki Tao). Ada sebagian Grand Master Reiki yang mengklaim mendapatkannya dari channelling, wangsit atau diberitahu tahu oleh suatu makhluk di perjalanan astral.Bahkan ada yang mengatakan diberi langsung oleh Tuhan. Ada seorang clairvoyance (mengaku bisa mengetahui hal-hal yang ghoib) dari Barat yang menyatakan simbol-simbol Teramai datangnya dari Tuhan sendiri. 

Dianne Stein, dia menceritakan ketika menerima simbol Tummo untuk pertama kalinya (agak berbeda dengan simbol dari aliran Reiki Tummo) dan mendapati simbol tersebut bisa menggantikan simbol Daikomyo (bentuknya seperti spiral), dan malahan bisa menimbulkan energi yang lebih besar, dia langsung mengatakan “pantas aja, ini kan spiral Tuhan (perempuan, Goddess Bunda Maria)”. 
Dalam cerita Dianne Stein, sebagaimana “pencerahan” yang didapat sewaktu yang diterima oleh Laurel Steinhice seorang clairvoyance menceritakan bahwa Reiki berasal dari suatu planet di sistem bintang Pleadian, di mana manusia tinggal sebelum menghuni bumi. Reiki dibawa oleh Dewa Shiva ke India. Dan ketika tubuh manusia untuk planet bumi dirancang, Reiki dimasukkan ke dalam kode genetik manusia (inilah kata-kata yang di ilmiahkan dengan dibumbui dongeng-dongeng khurafat untuk syaitan Iblis menipu manusia). 

Dianne Stein termasuk mereka yang menyatakan bahwa Reiki Guide-lah (para Ascended Master) yang menyempurnakan dan membantu seluruh attunement yang dilakukannya (lihatlah bagaimana penipuan syaitan kepada para ahli meditasi yang mendapatkan pengetahuan dan pencerahan bathil yang bertentangan dengan ajaran Islam mengenai asal usul manusia dan mendapatkan bantuan dari syaitan itu sendiri dalam prosesi memberi attunement!) 

Menurut Dianne Stein, dari pertemuannya dengan Ascended Master melalui meditasi yang memberi wangsit mengatakan ada 300 simbol Reiki di Tibet yang menanti untuk diketahui umum. Menurut situs website Vinny Amador, dengan menerima attunement Seichem “Master saya mempunyai puluhan simbol empat diantaranya diterimanya dari Sai Baba sendiri secara ghoib.” 

Seiring dengan maraknya New Age yang mulai “melihat ke timur” dan menghidupkan mistik dan perklenikan, simbol lebih disakralkan oleh para praktisi Reiki Barat. Di Barat dikenal apa yang disebut Reiki Guide yang berlaku dan bertindak sebagai penolong seperti apa yang disebut khodam di perguruan-perguruan ilmu bathin yang memakai wirid atau puasa bid’ah untuk mendapatkan bantuan jin. 
Jika ada praktisi Reiki yang sudah mencapai level dua tentu sudah mengenal adanya simbol-simbol Reiki seperti simbol Raku (bentuk petir) yang mempunyai fungsi mengusir kekuatan jahat. Namun adakah para praktisi Reiki yang tahu bahwa simbol Raku ini sebetulnya adalah lambang kekuatan Dewa Petir Tibet yang bernama Vajrapani atau dalam bahasa Tibet disebut Dorju Raiten (kekuatan langit yang terang benderang). Simbol ini dianggap lambang kekuatan tertinggi di bumi yang bisa dikuasai manusia dan hanya dapat digunakan secara sempurna oleh seorang Dewa.(red:bisa anda lihat pada buku karangan Tjiptadinata Effendi dengan judul “Aplikasi Reiki dalam penyembuhan diri sendiri dan orang lain”). 

Hakikatnya jika kita membuat simbol Raku dan memanggil namanya sesungguhnya kita memanggil kekuatan Dewa Petir Tibet dengan kata lain kita disadari atau tidak disadari akan berbuat syirik pada Allah karena memanggil dan meminta kekuatan Dewa-Dewanya masyarakat Tibet! 

Salah satu simbol yang bernama Sei hei Ki bermakna: "Yang mempersatukan Tuhan dengan hambanya" atau "Mengaktifkan Sumber yang ada di dalam diri kita". 
Demikian juga adanya penggunaan simbol-simbol lainnya seperti simbol Hon Sha Sho Nen,Gtummo,Dai Ko Myo,,Cho Ku Rei, yang aslinya adalah “mantera tertulis” berasal dari Tibet atau tepatnya berasal dari”'Doktrin Mistik Tantra Tibet”. 

Lihatlah wahai saudara-saudaraku betapa sesatnya jika kita mengetahui dan membahas lebih jauh mengenai simbol-simbol Reiki.Simbol-simbol Reiki tidak lain adalah Rajah atau jimatnya Pendeta-Pendata Tibet atau Brahmana-Brahmananya Hindu yang berisi unsur kesesatan penyembahan terhadap dewa-dewa mereka dan tidak lain sebagai password pemanggilan khodam Jin Reiki yang diistilahkan mereka sebagai Ascended Master,Reiki Guide,angels,celestial-celestial,Dewa atau Dewi. 
Sesungguhnya simbol-simbol Reiki konsepnya sama persis dengan jimat-jimat yang diberikan dukun, paranormal atau pun kyai sesat yang memiliki kitab Syamsul Ma’arif atau Mujarrobat Akbar yang berisi potongan-potongan ayat Al-Qur’an yang dibolak-balik dan berisi penyembahan dan pemanggilan syaitan yang sangat kental dengan kesyirikan bedanya adalah simbol rajah atau jimat Reiki itu memakai tulisan kanji Jepang atau Tibet (untuk lebih jelasnya pembahasan mengenai jimat bisa baca majalah Ghoib pada rubrik “Bongkar Jimat”) bukan tulisan Arab. 

Berikut ini adalah bentuk simbol-simbol Reiki: 
Sei He Ki 




Hon Sha Ze Sho Nen 


Raku 



Cho Ku Rei 


Dai Ko Myo 


Gtummo 


c. Tipu Daya Syaitan Melalui Reiki. 
Marilah kita berpegang teguh pada apa-apa yang telah diajarkan Rasulullah,banyak diantara kita yang telah tertipu dengan kehebatan Reiki hingga terjerumus pada kesesatan. Ada praktisi Reiki yang mengatakan pada saya “Bagaimana penjelasan anda mengenai pembuatan simbol yang setelah digabung dengan Reiki ternyata kepadatan energinya bisa dirasakan pada kedua telapak tangan, bagaimana anda mengatakan Reiki itu dari setan sebab banyak para pewaskita yang melihat melalui mata bathinnya bahwa benar-benar terpancar energi pada kedua tangan bahkan bisa dirasakan energinya”. 

Untuk menjawab pertanyaan itu bisa dianalogikan bagaimana kiranya jika anda membawa senter pada masyarakat terasing yang sama sekali tidak mengetahui teknologi senter dan sewaktu anda hidupkan maka terpancar sinar pada senter itu hingga banyak masyarakat terasing itu menjadi terheran-heran hingga anda dianggapnya Dewa karena dari senter itu bisa keluar cahaya yang menerangi kegelapan malam atau tubuh anda diolesi fosfor hingga pada malam hari tubuh anda terlihat bercahaya. 

Saya juga sewaktu membuat simbol memang merasakan adanya tekanan pada tangan saya dan dapat dirasakan kepadatannya dan sewaktu mengalirkan energi benar-benar terasa energinya bahkan saya melihat energinya seperti kabut yang melayang. Ini nyata dan sudah terbukti pada setiap orang yang telah di attunement Reiki. Pada hakikatnya semua sensasi yang ada adalah suatu teknologi alam jin yang telah di inisiasikan pada tubuh kita atau bahkan jin itu sendiri yang berjalan hingga terasa seperti energi yang mengalir yang juga menyaru sebentuk cahaya. 

Jangan dikira bangsa makhluk halus tidak mengerti teknologi, mereka bahkan mampu mengobati berbagai macam penyakit yang sangat sulit diobati melalui teknologi kita tetapi mereka bisa melakukannya. Bahkan terkadang ada dari bangsa Jin yang suka mengobati manusia dengan teknologi kedokteran yang mereka miliki. Kita boleh punya teknologi sinar X maka bangsa jin punya teknologi Reiki, prana, ki, chi dan semacamnya. 

Kita mestinya sadar kita lebih banyak tidak mengetahui alamnya makhluk halus dengan segala seluk-beluk bahkan tipu dayanya, sangat banyak para praktisi Reiki dalam meditasinya merasakan bahkan melihat adanya beraneka cahaya dan makhluk-makhluk yang bersinar yang memberikan suatu energi tertentu, memberikan suatu inisiasi hingga mempunyai kekuatan psikis tertentu yang membuat ia merasa sudah tinggi tingkat spiritualitasnya. 

Keyakinan mereka juga semakin bertambah bahwa Reiki bisa meningkatkan spiritualitas sebab selama mempelajari Reiki mereka dapat kemampuan yang hebat seperti Clairvoyan, Out of body exsperiens, thelepaty, levitasi dan banyak lagi kemampuan luar biasa yang mereka peroleh jika berlatih keras dengan perkara-perkara yang tidak dituntunkan Rasulullah dan berbuat syirik pada Allah .Seperti meminta bantuan makhluk halus, melakukan meditasi dengan konsentrasi pada chakra ajna untuk mendapatkan kemampuan pewaskitaan dengan melantunkan mantra-mantra Hindu sebagai pengagungan terhadap Dewa penjaga chakra ajna maupun dengan penggunaan simbol-simbol Reiki untuk mendapatkan kemampuan psikis tertentu. 

Sesungguhnya trawangan (clairvoyant), meraga sukma (OBE), peringan tubuh dan kemampuan psikis atau kesaktian lainnya seperti dapat berjalan diatas air,kebal senjata,berbicara dengan binatang, berjalan diatas api atau perkara-perkara luar biasa lainnya adalah tipuan setan atau pemberian Allah bisa diketahui jika kita kembali pada Al-Qur'an dan sunnah. 

Imam Al-Laits bib Sa’ad pernah berkata: ”Jika kalian melihat seorang laki-laki berjalan di atas air janganlah terpedaya dengannya hingga kalian cocokkan keadaannya dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah. ”Ketika ucapan ini sampai ke telinga Imam Asy-Syafi’i beliau berkata: ”Tidak itu saja,semoga Allah merahmati beliau,bahkan jika kalian melihat seorang lelaki berjalan diatas bara api atau melayang di udara maka janganlah terpedaya dengannya hingga kalian cocokkan keadaannya dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.” 

Sebab kesaktian dan kedigdayaan yang dimiliki seseorang yang banyak berbuat maksiat dan kesyirikan itu (seperti tokoh Hindu di India bernama Saibaba yang sakti yang sangat banyak diikuti ajaran sesatnya dari berbagai masyarakat belahan dunia) hakikatnya berasal dari bantuan atau bahkan persengkokolan dengan makhluk halus! 
Sementara Allah telah mengecam orang-orang yang meminta bantuan kepada bangsa Jin. 
Firman Allah SWT: “Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki diantara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki diantara jin,maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan”(QS.Jin:6) 

Kita tidak mengingkari adanya karamah dari Allah. Seperti Syaikul Islam Ibnu Taimiyah ketika menghadapi tukang sihir yang bisa terbang,tidak mempan terbakar api,maupun perkara-perkara luar biasa lainnya namun, ketika dihadapkan pada Ibnu Taimiyah yang telah membuat api dan mereka dipersilahkan melintasi api yang besar itu para ahli sihir itu menggigil ketakutan, dan tidak berani melintasi api itu.Pada waktu itu ada murid Ibnu Taimiyah yang mengatakan padanya bahwa jika Ibnu Taimiyah benar-benar wali Allah maka bisa melintasi api itu. 

Lalu Ibnu Taimiyah shalat sunnah dan dengan keyakinan yang penuh pada pertolongan Allah ia berhasil berjalan melintasi api yang sangat besar itu dan berbalik lagi tanpa terbakar walau setitikpun pada baju maupun tubuhnya. Dari cerita itu dapat diambil kesimpulan karamah hanyalah diberikan kepada Wali Allah dengan derajat yang tinggi disisi Allah yang dapat diraih dengan keimanan, ketaqwaan dan ketaatan mutlak pada Allah dan Rasul-Nya yang keramah itu datang sendiri dari Allah dengan melaksanakan semua syariah yang telah dituntunkan Rasulullah dengan tidak menambahi ataupun mengurangi sedikitpun. 

Kembali lagi dalam pembahasan Reiki,dalam Ilmu Reiki ada suatu tipu daya yang luar biasa halusnya yang disandang para prajurit Iblis dengan menyamar sebagai Budha,Dewa Dewi atau apapun namanya yang telah direncanakan dengan sangat matang hingga Reiki bagi sebagian umat Islam yang mempelajarinya tertipu karena terlihat sangat bersih dari unsur syirik,bid’ah,khurafat sebab sama sekali tidak terlihat adanya prosesi yang aneh-aneh seperti melakukan puasa, membaca amalan-amalan tertentu,atau upacara-upacara tertentu cukup meletakkan tangan dengan niat lalu pasrah dan sembuh!
Sangat simpel dan terkadang terbukti khasiatnya. 

Hebat memang hingga para praktisi Reiki membela habis-habisan bahwa Reiki terbebas dari unsur setan bahkan bisa mengusir setan.Saya sempat beberapa kali ditelpon dan melalui SMS setelah selesai Seminar mengupas “Fenomena mistis disekitar kita” di Kota Medan (Saya diajak oleh Tim Ruqyah Majalah Ghoib sebagai mantan pasien yang memberikan kesaksian) dan sewaktu diundang Transtv untuk mengisi acara dialog metafisika yang disana saya dengan blak-blakan menyingkap unsur-unsur setan dibalik Reiki dan Tenaga dalam, ternyata banyak yang meminta konfirmasi,berdebat bahkan ada yang mengancam saya agar tidak sembarangan bicara (saya memaklumi karena Reiki juga menjadi semacam komoditi pencari nafkah hingga membuat hatinya mati). 

Juga pada hari Jum’at tanggal 27 Juni 2003 di Kotagede Yogyakarta ada seorang praktisi Reiki yang turut di Ruqyah ternyata ia merasakan tangannya menjadi panas sekali dan merasa ada suatu getaran yang keluar dari tangannya namun setelah selesai Ruqyah ternyata ia tidak bisa lagi mengalirkan energi Reiki.Saya sendiri adalah bukti nyata yang telah membuktikan adanya hubungan makhluk halus dalam Reiki. 
Tetapi saya sama sekali tidak berbicara tanpa fakta! Ada salah seorang praktisi Reiki Tummo level 3a yang sudah merasa ada ketidak beresan dalam ajaran dan unsur kekuatan Reiki menemui saya yang berniat tobat dan akhirnya ikut di Ruqyah ternyata menunjukkan adanya gejala intervensi Jin. Terlihat secara fisik ia mengeluarkan air mata terus-menerus, ia juga mengatakan bahwa tangannya kebas dan bergetar walaupun tidak menunjukkan gejala yang ekstrim tetapi sudah menunjukkan adanya makhluk halus dalam tubuhnya (saya pertanyakan energi perlindungan Reiki yang katanya bisa menolak unsur-unsur negatif ?). 

Sungguh Demi Allah tanggal 21 mei 2004 ada seorang Grand Master Bioenergi yang membuka pusat penyembuhan Bioenergi Center di daerah Umbul Harjo Yogyakarta mendatangi tempat Terapi Ruqyah dengan membawa Ibu dan Istrinya,dia mengatakan Ibunya sering pingsan dan ketika pingsan mata Ibunya membelalak dan istrinya sering merasa ketakutan (kami tim Ruqyah majalah Ghaib di Yogyakarta menjadi saksi atas kedatangan DR.S M M.DM.Med.Mph). Saya bertanya dimana kehebatan Bioenergi? Bahkan orang terdekatnya tidak mampu dia obati,padahal dia mengklaim bisa mengobati berbagai macam penyakit baik fisik maupun psikis. 

Namun ada juga enam orang praktisi Reiki dari Megelang yang mendatangi tempat Terapi Ruqyah di Yogyakarta mengatakan “jika kami kesurupan karena telah mempelajari Reiki dalam prosesi Ruqyah maka kami akan langsung membuang Reiki” namun mereka tetap meyakini kebenaran Reiki dan hanya bermaksud tes-tesan saja dan masih ada unsur kesombongan. Maka dapat diketahui hasilnya sia-sia mereka tidak akan mendapat hidayah sebab Terapi Ruqyah itu sendiri hanya sebagai sarana untuk bertobat dan mensucikan diri pada Allah bukan sekedar tes-tesan dan Allah akan memalingkan ayat-ayat-Nya dari orang-orang yang sombong dari kebenaran. 

d. Misi Perusakan Akidah Tauhid yang Dibawa Syaitan Melalui Reiki. 
Sebagai mana kita ketahui bersama banyak aliran-aliran Reiki di dunia ini tidak lepas dari campur tangan makhluk halus sebangsa jin yang mengaku sebagai Dewa Shiwa yang menurunkan Gtummo, Dewi Kwan Im yang menurunkan Violet Flame Reiki, Budha yang menurunkan Lightarian Reiki, Saint Germain yang menurunkan Shambala, begitu juga dengan Seichim Reiki yang diturunkan kepada Patric dari hasil pertemuannya dengan Makhluk berpola delapan setelah ia bermeditasi didalam piramid. Dan juga banyak saya dengar dari penuturan teman-teman sesama praktisi Reiki yang mengaku telah memperoleh suatu jenis energi hasil inisiasi pemberian makhluk ghaib dengan sensasi yang begitu luar-biasa saat bermeditasi. 

Para makhluk ghaib yang telah memberikan berbagai macam jenis Reiki itu hakikatnya adalah makhluk sebangsa Jin,sebagai mana kita umat muslim meyakini akan keberadaan jin.Para Ascended Master itu tidak lain adalah salah satu jenis jin dari segolongan jin yang mempunyai kecerdasan dan kemampuan yang tinggi sebab tidak ada satu dalil pun dalam Al-Qur’an dan hadits Rasulullah yang menyatakan adanya manusia yang mati lalu berubah menjadi tubuh cahaya yang bebas dari nikmat dan azab kubur lalu memberikan kekuatan ghoib pada manusia yang masih hidup. 

Bagi orang non muslim tentu akan langsung mempercayai jika mereka kedatangan suatu makhluk ghaib yang menamakan dirinya Dewa-dewa, malaikat, Saint Germain, Budha, orang-orang suci atau apapun namanya dan bentuknya. Misi utama dari golongan jin itu adalah menyesatkan umat manusia terutama umat Islam sebanyak-banyaknya. mereka akan menggunakan orang-orang non muslim sebagai “kendaraan” mereka untuk menyesatkan akidah umat Islam. 
Saya akan membeberkan langkah-langkah syaitan melalui Reiki untuk merusak akidah Tauhid hingga dapat menyebabkan pemurtadan pada umat muslim dan pemjerumusan non muslin pada jurang kekafiran yang lebih dalam pada penjelasan dibawah ini: 

Langkah pertama, salah satu tipu daya Iblis paling utama melalui Reiki dan ilmu-ilmu meditasi yang diajarkan yaitu dengan cara “khalthatu fikrah” (pengacauan pikiran) yang dibuat Iblis terutama pada saat meditasi yang membuat kita untuk ragu-ragu akan kebesaran Allah.Arti kalimat khalthatu fikrah adalah membalikkan pemikiran dan membuatnya tidak pada tempatnya yang benar. 

Bisa dilihat pada buku-buku yang membahas tentang Reiki dengan berbagai jenis alirannya tidak terlepas dari unsur ajaran Hindu dan Budha.Salah satu contohnya Reiki Tummo yang dipopolerkan oleh Irmansyah Effendi dalam buku-bukunya sangat banyak unsur khalthatu fikrah (penyesatan fikiran) yang menjurus pada kesyirikan pada Allah dengan mempercayai adanya Ascended Master di dunia ini ( dalam salah satu bukunya ia menyarankan kita meminta bantuan ‘Roh halus’ Master Djwal Khul, Vayamus untuk menarik akar karma nagatif) bahkan pada tekhnik pendalaman ada lokakarya retreat dan regresi untuk “melihat” kondisi kita pada kelahiran terdahulu sebelum bereinkarnasi menjadi diri kita saat ini. Mengajarkan tentang karma-karma negatif dari kehidupan terdahulu yang bisa dihilangkan dengan kebangkitan kundalini dan masih banyak lagi ajaran yang diajarkan yang
penuh tipu daya syetan dan sangat bertentangan dengan ajaran Islam (buku-buku karangan Anand Khrisna, Josep Tarjan dan ada begitu banyak  pengarang buku-buku Reiki yang konsep ajaran latennya tetaplah sama persis yaitu mengandung khalthatu fikrah yang menggoncangkan akidah Tauhid dan banyak melecehkan ajaran Islam). 

Ada sangat banyak khalthatu fikrah (penyesatan fikiran) dalam ajaran laten dibalik Reiki, Prana, Hatha Yoga dan ilmu-ilmu meditasi yang bisa menggoncangkan keimanan kita. Disaat itulah Iblis mulai membisikkan kata-kata yang mengacaukan fikiran dengan menstimulir hati kita hingga mengalami kebingungan dan kekalutan jiwa. 
Khalthatu fikrah yang pasti dialami para umat muslim yang menjadi praktisi Reiki,yoga yang sudah mendalami ilmunya (yang sudah mencapai tataran tinggi) ataupun yang menjadi pengikut aliran-aliran filsafat meditasi (seperti tokoh-tokoh Hindu atau Budha dengan pemahaman ‘wihdatul wujud dan wihdatul adyan’ Babaji, Sai Baba atau Anand Krishna) adalah Iblis ‘alaihi la’natullah membisikkan dalam hatinya pemikiran-pemikiran sesat mengenai kejadian alam semesta itu apakah terjadi begitu saja, siapakah Tuhan itu, kenapa manusia ada didunia? 

Setelah itu Iblis menstimulir otak dan hatinya hingga ia tidak bisa menjawab sampai terjadi kegoncangan dalam jiwanya. Lalu hati mereka ditutup agar mereka tidak mempercayai dan mengkaji kembali ajaran-ajaran Islam atau bertanya pada Alim Ulama yang bermanhaj Salaf.Setelah itu mereka semua digiring pada ajaran-ajaran filsafat Reiki,Yoga,meditasi dengan membawa konsep dewa-dewi, reinkarnasi, karma dan akhirnya melunturkan akidah Tauhidnya. 

Salah satu cara syaitan dalam menyesatkan umat Islam, ialah dengan menggoncangkan akidah dengan keragu-raguan yang dimasukkannya. Rasulullah telah memberi peringatan pada kita tentang bagaimana Pada zaman Rasulullah sudah ada khalthatu fikrah yang dibuat oleh Iblis untuk menyesatkan kita sebagaimana bisa saya jelaskan dibawah ini. 
Pengacauan fikiran yang dimasukkan Iblis dengan balatentaranya telah diriwayatkan dalam hadish sahih,dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad saw. Beliau bersabda: “Setan akan datang kepada salah seorang diantara kamu dan berkata, ’Siapakah yang menciptakan ini,siapakah yang menciptakan ini? ’Sehingga,setan mengganggu dengan bisikan, ’Siapakah yang menciptakan Allah? ’Maka, barangsiapa yang mendapatkan bisikan yang demikian itu,hendaklah ia berlindung pada Allah dan mengakhirinya”. Dalam riwayat lain disebutkan, ”....maka hendaklah ia mengatakan “Aku beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya”.(H.R.Muslim) 

Dari hadits diatas diketahui bahwa syaitan pada awalnya mempengaruhi kita agar memikirkan makhluk-makhluk ciptaan Allah lalu pada akhirnya membuat khalthatu fikrah. Akan saya jelaskan bagaimana cara mengakhiri dengan segera khalthatu fikrah yang dibuat Iblis dan tetap pada keimanan kepada Allah yang Esa dan rasul-rasul-Nya dengan tidak membuat kegoncangan-kegoncangan dalam hati. 

Allah-lah sang pencipta tetapi Allah tidaklah diciptakan. Karena Allah itu memiliki eksistensi (ada), namun tidak dibangun atas dasar argumen hukum kausalitas; yakni, segala sesuatu ada yang menciptakannya dan seterusnya. Jika kita kita telah mengakui jika jagad raya dengan segala isinya ini diciptakan Allah,dan kemudian Iblis membisikkan siapa yang menciptakan Zat Yang Maha Pencipta. Itu berarti Iblis telah mencampurkan-adukkan Zat Yang Maha Pencipta dangan ciptaan-Nya, Dengan demikian pertanyaan Iblis sendiri terdapat kontradiksi dan rancu. Dari sisi lain, aspek tidak adanya relevansi bisikan Iblis itu adalah bahwa Iblis mencoba membuat anggapan bahwa Allah tunduk pada hukum dan aturan yang berlaku bagi seluruh ciptaan-Nya, tunduk pada hukum yang berlaku di jagad raya ini. Hakikatnya, Allah yang menciptakan ruang dan waktu, maka tidak akan terikat pada ruang dan waktu yang Ia ciptakan sendiri! 

Kita tidak dapat membayangkan bahwa Zat Yang Maha Suci itu terikat juga oleh dua makhluknya itu (ruang dan waktu), atau terikat dengan hukum kausalitas, hukum-hukum alam (penciptaan, kelahiran, kematian, sunnatullah, sebab akibat dsb) yang mengikat seluruh makhluk-Nya tersebut secara umum. Sebab Allah SWT telah ada sebelum terciptanya jagad raya yang Allah SWT ciptakan.Begitu pula, kita tidak dapat mempercayai bahwa Allah tunduk pada hukum kausalitas yang Ia ciptakan sendiri. Berhati-hatilah karena fikiran seseorang dapat didomonasi oleh hukum kausal hasil bisikan Iblis, bahwa segala sesuatu pasti ada yang menciptakan. 

Selain itu khalthatu fikrah pada ajaran laten Reiki, Prana, Hatha Yoga dan aliran meditasi kita juga akan digiring untuk mengira bahwa Allah SWT memerlukan sebuah kekuatan atau bantuan kekuatan lain untuk turun mengurus langit dan bumi. Ia Maha Suci dari segala sifat tersebut! 
Dalam konsep akidah Tauhid, adalah tidak masuk akal kalau ada dua pencipta atau tuhan-tuhan. Mereka pasti akan saling saing-menyaingi, bertengkar, berebut penciptaan menonjolkan ciptaan masing-masing seperti dalam ajaran agama-agama lain dimana dewa-dewa atau tuhan-tuhan terkadang saling bersaing dan bertengkar, saling iri dan dengki. 

Maha Suci Allah dari yang orang-orang kafir sifatkan!! Tiada Tuhan selain Allah, karena itu. Allah berfirman di dalam Al-Qur’an tentang hal-hal yang telah saya beberkan diatas.Firman Allah Ta’ala: 
Sekiranya ada di langit dan bumi tuhan-tuhan selain Allah,tentulah keduanya itu telah rusak binasa.Maka Maha Suci Allah yang mempunyai ‘Arsy daripada apa yang mereka sifatkan.”(QS.Anbiyaa’(21):22) 
Dari segi penciptaan, kita mengenali bahwa eksistensi ini hanya bisa dikelompokkan dalam dua pihak. Pihak pertama adalah pencipta alias Khalik,dan pihak kedua adalah Makhluk alias yang diciptakan. 

Cahaya merupakan pertanda adanya adanya siang, tapi tidak bisa dibenarkan bahwa siang itu dijadikan bukti adanya cahaya. Begitu pula Allah Yang Maha Pencipta, tak dapat dibalik pembuktiannya. Dalam sebuah hadis Qudsi Allah SWT berfirman: “Aku merupakan bukti, aku tidak perlu dibuktikan. ”Allah merupakan bukti. Sebuah bukti yang tidak perlu dibuktikan. Ia merupakan kebenaran yang nyata yang tampak pada segala sesuatu; aturan-aturan, berbagai keindahan alam, hukum-hukum dan lain sebagainya. 

Janganlah kita salah memikirkan tentang Dzat Allah karena disitulah pintu masuk syaitan yang paling besar untuk menghancurkan akidah Tauhid kita.Maka sesuai dengan tuntunan Rasulullah akhirilah segera bisikan syaitan janganlah difikirkan lalu alihkan dengan beribadah dan melakukan aktifitas-aktifitas lain yang diridhoi Allah dan katakan “Diriku beriman pada Allah dan Rasul-Nya”. 
Allah-lah Sang “Penyebab” yang tidak ada penyebabnya yaitu sebab pertama (kausa prima), Sang Penggerak pertama yang tidak memerlukan penggerak, pencipta yang tidak diciptakan.Firman Allah Ta’ala: 
Dialah Allah Yang Tiada Tuhan Selain Dia; Raja Yang Maha Suci; Yang Maha Sejahtera; Yang Mengurniakan keamanan; Yang Maha Memelihara; Yang Maha Perkasa; Yang Maha Kuasa; Yang Memeliki Segala Keagungan. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.“(QS Al-Hashr (59):23). 

Selain itu ada juga was-was khalthatu fikrah atau keraguan yang ditimbulkan syaitan dalam diri manusia. Didalam hadish shahih juga diriwayatkan bahwa para sahabat Rasulullah berkata “Aku lebih suka jadi arang daripada aku membicarakan sesuatu yang timbul dari nafsuku. ”Nabi Muhammad saw menjawab: ”Alhamdulillah (segala puji bagi Allah) yang telah mengembalikan masalah (yang dialami) orang itu kepada gangguan (syaitan).” (H.R.Abu Daud). 
Diriwayatkan juga bahwa ketika seseorang datang kepada Ibnu ‘abbas dan ia mengadukan rasa was-was yang menimpanya,maka Ibnu ‘Abbas menyuruh orang tersebut membaca: 
Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”(QS.Al-Hadid (57):3) 

Disamping itu, ia harus memperbanyak dzikir kepada Allah.Karena Rasulullah saw bersabda, ”Sungguh setan itu meletakkan mulutnya di atas hati anak Adam.Jika anak Adam mengingat Allah, maka menjauhlah mulut tersebut darinya. Sebaliknya, jika ia lupa mengingat Allah,maka mulut itu akan menelan hatinya.” 
Para sahabat tidak selamat dari masukan was-was khalthatu fikrah dari syaitan, sebagian mereka datang pada Rasulullah untuk melaporkan apa yang telah mereka tahan dari was-was, keraguan-keraguan dan godaan-godaan syaitan (para sahabat saja diganggu syaitan apalagi kita yang amal ibadahnya sedikit sekali dibanding mereka, jadi janganlah kita berfikir bebas dari gangguan dan tipu daya syaitan dengan prilaku sombong merasa punya kekuatan ghaib yang bid’ah lagi sesat!!). Maka berhati-hatilah dari khalthatu fikrah. Lihatlah bagaimana Iblis dapat masuk kepada manusia menciptakan was-was dan menyesatkan manusia melalui khalthatu fikrah. 

Langkah kedua, setelah berhasil mempengaruhi para praktisi Reiki,Yoga,meditasi dengan khalthatu fikrah Iblis berusaha untuk membuat mereka mengalami pengalaman mistis dan mendapat suatu pencerahan pengetahuan-pengetahuan tertentu atau kekuatan-kekuatan ajaib yang diberikan oleh sosok-sosok makhluk yang mempunyai tingkat spiritual yang tinggi. 

Selama memperdalam Reiki saya hampir setiap malam bermeditasi, selama bermeditasi ini memang saya sering mendapat suatu sensasi-sensasi yang cukup aneh seperti merasa terbang, merasakan seperti adanya aliran energi yang masuk dan mengalir keseluruh tubuh. Meditasi yang paling sering saya lakukan adalah meditasi penerimaan energi “Ilahi”, disamping itu saya juga melakukan meditasi pada cakra-cakra tertentu untuk mendapatkan suatu kemampuan psikis juga meditasi kundalini. Namun ada titik balik pencerahan yang sangat luar biasa (yang ternyata tipu daya jin yang saya tidak menyadarinya) yang membuat saya tambah tersesat lagi yaitu setelah saya mendapat inisiasi dari Pak Gatot seorang Guru Besar perguruan tenaga dalam Chakra Buana di Magetan. 

Dalam meditasi theta saya seolah-olah mengalami suatu “pembelahan” jiwa dimana saya melihat diri saya sendiri dalam sosok manusia. Saya juga seolah-olah mengalami ’pendalaman’ diri dimana saya menelusuri jiwa saya hingga pada tingkat yang terhalus dengan menelusuri dan membersihkan lapisan-lapisan kesadaran saya (dengan berbagai macam cahaya yang sangat beraneka ragam yang masuk dan menyelimuti tubuh saya pada tingkat astral) demi jalan pintas untuk langsung berevolusi menjadi Ascended Master atau tubuh cahaya dan ada banyak lagi khalthatu fikrah dalam “pencerahan-pencerahan” sesat (pengetahuan kosmik) yang saya dapati dan rasakan yang tidak dapat saya sebutkan karena sangat menghina dan merendahkan Allah SWT dan Rasul-Nya. 

Mereka mempengaruhi jiwa raga saya tidak hanya pada saat saya meditasi saja namun saat saya sedang santai pun tiba-tiba saya mengalami suatu ‘pencerahan’ (yang seolah-olah dari diri saya padahal dari tipu daya jin dan setan) yang bertubi-tubi datang yang sungguh membuat saya mengalami suatu keadaan dimana “saya” bukanlah tubuh saya tetapi “aku” saya dalam “pembelahan jiwa”. 

Tidak saya saja, teman-teman sesama praktisi Reiki yang telah mencapai level yang cukup tinggi banyak mulai terpengaruh keyakinan-keyakinan dan pengalaman seperti yang saya alami hingga terbentuk keyakinan bahwa dengan Reiki dan ilmu-ilmu terkait dengannya bisa menambah tingkat spiritualitas manusia, bisa memutus lingkaran reinkarnasi, bisa menuju kesempurnaan roh hingga berevolusi ketingkat yang lebih tinggi. Mulai meyakini adanya makhluk-makhluk ghaib yang telah mencapai tingkat spiritualitas yang tinggi yang memberikan inisiasi Reiki melalui meditasi. 

Bahkan takjub bila mendengar bahkan melihat adanya orang yang mengajarkan ajaran-ajaran kepercayaan lain yang bisa berbuat keajaiban-keajaiban hingga diikuti metode-metode ibadahnya oleh praktisi Reiki muslim hingga pada tingkat melakukan ritual peribadatan pada tokoh-tokoh agama tertentu (seperti bermeditasi didepan foto Sai Baba hingga merasa mendapatkan suatu energi atau pencerahan tertentu) juga meyakini sepenuhnya ada makhluk ghaib yang turut juga mengatur alam semesta ini dengan segala isinya (persis sama dengan keyakinan sebagian besar kaum Sufi sesat bahwa ada wali qutub, abdal-abdal atau badal-badal yang juga ikut mengatur alam semesta) hingga mulai meragukan kekuasaan Allah atas segala yang telah diciptakan-Nya. 

Sadarilah!Allah tidak memerlukan sekutu dalam suatu apapun bentuknya.Firman Allah Ta’ala: 
Dialah Allah Yang Tiada Tuhan Selain Dia; Raja Yang Maha Suci; Yang Maha Sejahtera; Yang Mengurniakan keamanan; Yang Maha Memelihara; Yang Maha Perkasa; Yang Maha Kuasa; Yang Memeliki Segala Keagungan. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.“(Surah 59: Al-Hashr Ayat 23). 

Allah Ta’ala telah memperingatkan bagi orang-orang yang menyekutukan Allah SWT akan mendapat azab dari Allah. Firman Allah Ta’ala : 
Orang yang menganggap ada tuhan selain Allah, kelak mereka mereka akan mengetahui akibatnya” ( Al Hijr,:96 ). 

Setelah keberhasilan Iblis merusak akidah melalui khalthatu fikrah dan pengalaman-pengalaman ataupun kemampuan-kemampuan psikis para praktisi Reiki, yoga yang sudah mendalami ilmunya. Atau pun yang menjadi pengikut aliran-aliran meditasi yang akhirnya mendapatkan kekuatan dari bantuan pemberian makhluk ghoib itu. Membuat mereka begitu mencintai makhluk ghoib itu hingga melakukan peribadahan pada mereka yang membuat banyak sekali para praktisi Reiki, Prana, Yoga, ahli Meditasi muslim yang rusak akidah Tauhid bahkan melepas diri pada ke-Islamannya dengan kata lain ia telah kafir kepada Allah SWT. 

Allah Ta’ala telah berfirman: 
[/i]Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalil pun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tidak beruntung.” [/i] (Surah 23: Al-Mu’minun Ayat 117) 

WASPADALAH!!!
Jika kita meyakini bahwa Reiki,yoga,meditasi dapat meningkatkan spiritualitas dibanding dengan ibadah-ibadah yang telah dituntunkan Rasulullah maka lenyaplah amalan-amalan yang telah ia kerjakan dan setanlah yang menjadi temannya. 
Firman Allah Ta’ala: 
Itulah petunjuk Allah,yang dengan-Nya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya diantara
hamba-hamba-Nya.Seandainya mereka mempersekutukan Allah,niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.”(Al-An’am;88 ). 

Allah SWT juga berfirman: 
Barangsiapa yang berpaling dari ketentuan Allah (Al-Qur’an dan As-Sunnah), Kami adakan baginya setan (yang
menyesatkan), maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu mengikutinya.”(Az-Zukhruf:36) 

Tidak ada gunanya lagi kita shalat, dzikir jika dalam hati kita telah ada kerusakan akidah Tauhid, semua amalan kita tidak akan diterima Allah SWT! 

Dapat saya contohkan tipu daya Iblis melalui ajaran-ajaran anti Tauhid yang dibawa Sai Baba dengan pemahamannya yang sesat yang banyak mengandung khalthatu fikrah.Ajaran Sai Baba berangkat dan berada dalam konteks Hinduisme (seperti juga ajaran Anand Krishna) oleh karena itu bersifat sangat sinkretistik. Ia menyamakan agama yang satu dengan yang lain, Sesuai dengan ajaran Hinduisme, di kalangan para pengikut Sai Baba dipercaya bahwa Sai Baba adalah seorang avatara lengkap ‘purna-avatar’ (avatar = inkarnasi Wisnu atau Tuhan kedunia untuk memberantas kejahatan dan menegakkan kebenaran di dunia yang sudah rusak; ini paralel dengan inkarnasi Tuhan ke dunia dalam diri Yesus menurut ajaran Kristen). 
Di setiap mandir (tempat ibadah pengikut Sai Baba), banyak orang datang dari berbagai agama (Buddhis, Kristen, Hindu, bahkan dari sebagian kecil kalangan umat Islam yang ahlul syirik),semuanya diikat oleh satu kepercayaan terhadap Sai Baba sebagai avatara di zaman ini. Dalam kebaktiannya,dilakukan 'bhajan' (mengidungkan lagu-lagu pujaan terhadap berbagai wujud Tuhan) selama 1,5 jam. Meditasi yang diajarkan adalah konsentrasi (pengulangan) mantra "so ham" ("Dia itu aku"), untuk mencapai keheningan. 
Ajaran Sai Baba sangat paralel dengan pemahaman Yayasan Reiki Indonesia (mungkin juga para praktisinya juga terpengaruh ajaran Sai Baba) yang bahkan secara blak-blakan membuat misi jangka panjang yang diemban oleh Yayasan Reiki Indonesia dalam mengenalkan Reiki adalah membimbing sesama umat kearah perkembangan spiritual guna mencapai pencerahan sesuai dengan perkembangan agama masing-masing"(Jelas ini simbol 'universalisme' agama atau wihdatul adyan yang mencampur adukkan agama-agama tetapi kenyataannya sebenarnya mengarahkannya kepada penghancuran akidah Tauhid). 

Ajaran Sai Baba dan pemahaman Yayasan Reiki Indonesia juga paralel dengan ajaran Salamullah pimpinan Lia Aminudin yang memaklumatkan diri dibaiat Jibril (yang tidak lain adah syaitan) sebagai Imam Mahdi dan anaknya sebagai Nabi Isa yang diawali dari "bertemu dengan Jibril” dari sebuah benda bercahaya kuning yang,muncul, berputar, lalu lenyap persis di atas kepala Lia Aminudin. Ajaran mereka menganut spiritual perenial yang mengedepankan “kebaikan” universal.Ada Jamaah Salamullah yang diutus pindah agama masuk ke umat beragama lain. Ada yang ke Hindu, Buddha, Katolik, dan sebagainya. Bahkan cara mereka sekarang mendekati Allah tidak lagi dengan sholat, tapi dengan menyanyikan kidung lagu-lagu pujaan Salamullah dan merangkai bunga” (Ada semacam Grand Design Iblis untuk menyesatkan umat manusia, sebab jika kita lihat secara seksama ajaran Sai Baba, Anand Khrisna, aliran New Age, ajaran dibalik Reiki, ajaran ilmu metafisika juga Salamullah mempunyai kesamaan dan kekhasan yaitu ajaran anti Tauhid yang mengedepankan konsep wihdatul wujud dan wihdatul adyan). 

Indah sekali jika dilihat secara sekilas misi yang diemban Sai Baba juga Yayasan Reiki Indonesia (juga Jamaah Salamullah) namun tanpa sadar banyak para praktisi Reiki muslim yang akhirnya tersesat hingga hilang dalam dirinya ghiroh keislaman. Padahal Allah telah menyatakan Agama yang diridoi adalah Islam jelas menunjukkan bahwa agama atau kepercayaan lain selain Islam tidak diridoi dan merupakan kesesatan. 

Allah Ta’ala juga berfirman : 
"Barang siapa yang mencari selain Islam sebagai din (agama) maka sama sekali tidak diterima daripadanya dan dia di akhirat kelak termasuk daripada kalangan golongan yang rugi" (Surah Ali `Imran : 85)". 

Bahkan para pengikut atau pengagum Sai Baba, praktisi Reiki, Yoga, ahli meditasi menganggap bahwa ilmu Reiki, Yoga, meditasi sebagai salah satu metode dalam mendekatkan diri pada Allah hingga ibadah-ibadah syar’iah kita banyak tergantikan dengan “peribadatan” ala Reiki, yoga ataupun meditasi. Ada salah satu master Reiki yang bahkan blak-blakan mengatakan bahwa ia tidak shalat secara lahir tetapi ia shalat secara bathin lewat meditasi dan ia sangat menganjurkan kita untuk meditasi dalam rangka mendekatkan diri pada Allah. 
Tidakkah ia membaca firman Allah Ta’ala. 
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-An'am: 82). 
Al-Imam Ibn Kathir dalam Tafsir al-Quran al-`Azim, menafsir ayat dalam Surah Ali `Imran di atas menyatakan: "Barangsiapa yang melalui suatu cara yang lain dari apa yang di syari’atkan Allah maka sama sekali amalnya tidak diterima". Jelas sekali orang ini telah tersesat lagi kufur atas firman Allah. 
Bahkan kita tanpa sadar dipaksa untuk meyakini kebenaran doktrin konsep ketuhanan selain Islam yang menggugat ke-Esaan Allah. 
Ingatlah firman Allah Ta’ala: 
Allah menyatakan tiada Tuhan selain Ia,Demikian pula para malaikat dan orang-orang yang berilmu, menyatakan demikian. Tiada Tuhan selain Ia Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana”.(Ali Imran:18 ). 

Bahkan lebih dari itu jika kita sudah berbuat syirik.Allah telah berfirman bagi siapa saja yang mempersekutukan-Nya dan menganggap adanya Ilah lain selain Allah maka Allah tidak akan mengampuninya.
Firman Allah Ta’ala: 
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, Dan Dia mengampuni dosa yang lain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. “(An-Nisaa' : 116). 

Saya berharap jika ada pembaca buku saya yang telah menjadi praktisi Reiki terutama yang telah mencapai level 3a (master pribadi) atau 3b (master pengajar) atau pun umat muslim yang getol berlatih Bioenergi, yoga, prana, chikung, taichi, falun gong, meditasi atau pengagum dan pengikut ajaran Sai Baba, Babaji, Anand Khrisna jujur pada diri sendiri adakah yang berubah dalam pemahaman kita tentang ajaran Islam dalam masalah akidah? lebih condongkah anda pada ajaran agama lain? masih percayakah anda akan ke-Esaan Allah? Adakah ajaran-ajaran khusus yang menyimpang dari ajaran Islam yang diajarkan Grand Master anda? 

Allah Ta’ala telah berfirman dalam Al-Qur’an mengenai kebesaran dan kesucian Dzat Allah: 
Dialah Allah Yang Tiada Tuhan Selain Dia; Raja Yang Maha Suci; Yang Maha Sejahtera; Yang Mengurniakan keamanan; Yang Maha Memelihara; Yang Maha Perkasa; Yang Maha Kuasa; Yang Memeliki Segala Keagungan. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.“(Surah 59: Al-Hashr Ayat 23). 

Marilah kita berlindung dari penyekutuan terhadap Allah SWT yang Maha Besar tidak ada Tuhan melainkan Ia yang Maha Kuasa juga Maha Keras Siksa-Nya. Jangan kita menghancurkan akidah Tauhid kita hanya demi Reiki, yoga ataupun ikut aliran-aliran meditasi.

komentar | | Read More...

Pengikut

Categories

Hot Download

My Sharing Bonus

 
Company Info | Contact Us | Fan Page | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2013. Kunci Kurtilas . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger